Majene, mandarnews.com – Rapat paripurna istimewa pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten Majene, masa jabatan 2019-2024, diwarnai dengan hujan Interupsi. Senin (16/09/2019)
Hal ini berawal ketika ketua DPRD Majene sementara, Salmawati, membuka pidato pertamanya sebagai ketua DPRD Majene.
Dimana Salma beberapa kali mengucapkan ‘rapat paripurna’, bukan menyebut ‘rapat paripurna istimewa’.
Sehingga membuat politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Hasriadi. Imengintsrupsi.
“Saya dengar pimpinan sementara ini berulang-ulang mengucapkan ‘rapat paripurna’, padahal tadi sewaktu pak Darmansyah membuka, saya sudah katakan ini ’rapat paripurna Istimewa’, bukan rapat paripurna,” kata Hasriadi.
Dan disanggah ketua sementara DPRD Majene, Salmawati. Dia menyampaikan ‘rapat paripurna’ dan itu menurutnya sudah masuk subtansi
Diapun menyanggah interupsi Hasriadi itu untuk dibahas di waktu yang berbeda.
“Kalau bapak belum puas, nanti kita bahas di lain waktu,” kata Salmawati.
Hasriadi bukan malah diam. Ia kembali memperjelas perbedaan regulasi tentang rapat paripurna ataupun rapat paripurna istimewa.
Interupsi demi interupsi pun bersahutan dari beberapa anggota DPRD yang baru dilantik itu.
Hujan Interupsi itu akhirnya menyebabkan sidang diskorsing selama 5 menit. Setelah 5 menit skorsing sidang dicabut, rapat pun diteruskan. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan Bupati Majene dan Gubernur Sulawesi Barat
Reporter : haslan