Plafon SDN No.11 Galung berserakan di lantai.
Majene, mandarnews.com – Plafon jatuh saat para peserta didik libur. Itulah yang terjadi di gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) No.11 Galung Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Sekolah yang dinakhodai Satriaudin, S. Pd. merupakan gedung yang usianya telah mencapai kurang lebih enam puluh empat tahun. Sehingga wajar kondisi bangunannya banyak yang sudah lapuk. Dikhawatirkan akan menimpa para peserta anak didik dikala melaksanakan proses belajar dan mengajar.
Kepedulian pemerintah tentang pendidikan sudah tergolong maksimal namun keberpihakan terkadang terhalang sehingga beberapa gedung sekolah yang layak rehab batal akibat terkendala dengan jarak tempuh sangat jauh dari kota.
Beberapa kali Majene dapat bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk rehab sekolah. Tapi masih ada gedung sekolah yang berada di wilayah pedesaan belum tersentuh sama sekali. Di lain sisi banyak sekolah yang gedungnya masih utuh itu yang direhab.
Pertanyaannya, kapan lagi memerdekakan anak didik yang jauh dari kota, padahal kabupaten Majene adalah satu-satunya kabupaten di provinsi Sulawesi Barat yang diberi predikat kota “Pendidikan”.
Satriaudin saat ditemui Minggu (29/12), ia berkata bahwa sejak tahun 1960 SDN No.11 mulai berdiri, bangunannya sudah mulai keropos mulai dari pondasi hingga dinding bangunan.
Ada tiga Ruang Kegiatan Belajar (RKB) yang paling parah dengan jatuhnya plafon yakni ruang kelas 3, 4 dan 5 kemudian ada juga di luar ruangan.
Akibat kejadian inilah para orang tua murid mengkhawatirkan anaknya jika ruangan tersebut masih tetap digunakan dalam proses belajar.
Menanggapi kondisi ini, Kadis Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Kadisdikpora), Misbahuddin, S. SI., M.Pd. mengaku sudah ke pelosok melakukan survey.
“Kami pemerintah sudah berupaya turun ke setiap sekolah entah yang di kota maupun di pelosok bahkan belum lama ini saya berkunjung ke SDN 11 Galung, tujuannya ingin mengetahui kondisi sekolah masing-masing,” kata pelaksana tugas Kadisdikpora Kab. Majene ini.
Olehnya itu kami sangat berterima kasih kepada teman-teman jurnalis, LSM atau siapapun itu yang telah membantu kami dalam memantau kegiatan, dengan tujuana agar pendidikan di Majene bermutu dan berkwalitas. (Jufri)