Peserta Pembentukan Pokja Eliminasi Malaria.
Majene, mandarnews.com – Dalam rangka mewujudkan Majene bebas malaria tahun 2018, Dinas Kesehatan Kabupaten Majene menggelar pertemuan pembentukan forum gebrak malaria dan kelompok kerja (pokja) eliminasi Kabupaten Majene, di Aula Pertemuan Hotel Dafina Inn Kabupaten Majene, Senin 8 Januari 2018.
DKegiatan ini diikuti peserta sebanyak 150 orang. Mereka adalah Dandim 1401 Majene, Kapolres Majene, para pimpinan OPD terkait, Camat se Kabupaten Majene, Kabag Hukum setda, kabid terkait, kepala puskesmas se Kabupaten Majene, Kepala Desa atau Lurah se Kabupaten Majene, serta Pengelola Program Malaria se Kabupaten Majene.
Dalam pemaparannya, Ketua Panita kegiatan, Umar Adi Sastra, mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mewujudkan eliminasi malaria di Majene pada tahun 2018 dengan melakukan sosialisasi dan pembentukan kelompok kerja eliminasi malaria sebagai langkah awal dalam menjalin koordinasi lintas program.
Sementara itu, Bupati Majene Fahmi Massiara dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan dinkes yang tetap komitmen memberantas penyakit malaria.
“Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Majene, saya menyambut baik dan memberi apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan pertemuan ini,” kata Fahmi Massiara, BUpati Majene.
Ia juga menambahkan, di Kabupaten Majene masih terdapat satu kecamatan endemis malaria yaitu kecamatan Ulumanda dan dari 82 desa / kelurahan hanya satu desa yang endemis malaria yaitu Desa Sambabo.
Untuk itu fahmi berharap pembentukan pokja eliminasi ini dapat dioptimalkan sebagai wujud komitmen pemda dalam penanggulangan malaria menuju Majene bebas malaria tahun 2018.
“Saya berharap pembentukan Pokja eliminasi malaria dengan melibatkan lintas sector ini dapat mengoptimalkan kinerja kita dalam pelayanan kesehatan dan sekaligus sebagai wujud komitmen kita dalam penanggulangan malaria menuju Majene bebas malaria tahun 2018,” serunya.
Beberapa bulan yang lalu, lanjut Fahmi, pada bulan September 2017 daerah kita sudah dinilai oleh komisi eliminasi malaria dari Kementerian Kesehatan tentang status malaria di Majene. Hasilnya, daerah ini telah memenuhi syarat sebagai daerah bebas malaria dan akan mendapatkan sertifikat eliminasi malaria dari WHO yang akan diserahkan pada hari malaria sedunia tanggal 25 April. (Alif)