Suasana pemaparan hasil survey kelayakan pembangunan bandara Polman
Polewali, mandarnews.com – Kabupaten Polewali Mandar dinilai 100% layak untuk memiliki bandara sendiri. Hal ini berdasarkan survey yang telah dilakukan tim terkait yang hasilnya dipaparkan dalam Kajian Feasibility Study Bandara Polman (Laporan Akhir), Senin (29/10/2018).
Kajian tersebut dihadiri oleh Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar beserta Wakil Bupati Muhammad Natsir Rahmat.
Dalam kesempatan tersebut, Arwan selaku salah satu anggota tim survey menjelaskan analisa kondisi potensi pendukung pembangunan bandar udara (bandara) Kabupaten Polewali Mandar.
“Yang termasuk kategori layak dalam hal ini adalah layak potensi, layak lokasi, dan layak investasi. Selain itu, yang paling penting yang harus diperhatikan adalah AMDAL, AMDAL lalin, dan masterplan,” ujar Arwan.
Berdasarkan survey kelayakan yang telah dilakukan, tim survey akhirnya menyimpulkan bahwa Kabupaten Polewali Mandar layak memiliki bandara sendiri.
Anggota tim survey lainnya, Ridwan menjelaskan, aspek pokok kelayakan yang menjadi fokus dalam survey meliputi aspek teknis, aspek operasional dan keselamatan penerbangan, aspek lingkungan, aspek pengusahaan jasa dan angkutan udara, serta aspek ekonomi dan finansial.
Dari empat lokasi yang disurvey yaitu Desa Tandung Kecamatan Kecamatan Tinambung, Desa Sumarrang Kecamatan Campalagian, Desa Galeso Kecamatan Wonomulyo, dan Desa Paku Kecamatan Binuang, yang terpilih sebagai lokasi pembangunan bandara adalah Desa Paku Kecamatan Binuang.
Alasannya adalah Desa Paku memiliki bentang alam yang mendukung untuk keperluan perluasan area bandara ke depannya.
Berdasarkan rekapitulasi anggaran pembangunan bandara Polewali Mandar, diketahui biaya untuk membangun bandara secara komprehensif membutuhkan biaya sekitar Rp 650 M.
“Kita ingin pembangunan bandara dipercepat karena targetnya PAD bisa bertambah dengan adanya bandara. Jika berdasarkan perhitungan tadi anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 650 M, kita pinjam uang saja. Tentu saja Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi akan bantu,” ujar Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar kepada media.
Dengan perkiraan pendapatan sekitar Rp 15 juta per hari, diperkirakan dalam jangka waktu kurang lebih tiga tahun utang Rp 650 M bisa dilunasi.
“Diharapkan sekitar Bulan Mei, Juni, atau Juli 2019 sudah ada action di lokasi. Untuk pembebasan lahan seluas 3000 x 300 meter yang dibutuhkan, sudah diperintahkan dinas terkait untuk sosialisasi mengenai hal tersebut,” tutup Bupati Andi Ibrahim Masdar.
Reporter : Ima Amelia