Penyerahan penghargaan kepada kecamatan yang mencapai pelaksanaan 100%
Polewali, mandarnews.com – Sejak dicanangkan oleh pemerintah pusat beberapa bulan lalu, pelaksanaan imunisasi Measles Rubella (MR) di Kabupaten Polewali Mandar belum menampakkan hasil yang memuaskan.
Karena itu, Dinas Kesehatan (Diskes) Polewali Mandar memutuskan untuk melaksanakan kampanye pelaksanaan imunisasi MR terhitung sejak tanggal 7 hingga 31 Januari 2019.
Hal tersebut digaungkan dalam Pertemuan Evaluasi Kampanye Measles Rubella dan Rencana Pelaksanaan Pekan Imunisasi MR yang digelar Rabu (9/1/2018) di Ruang Pola Kantor Bupati Polewali Mandar.
Dipimpin oleh Kepala Diskes Polewali Mandar Suaib Nawawi dan didampingi oleh Asisten Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Polewali Mandar Hj. Sakinah serta Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Polewali Mandar H. Syahid Rasyid, pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan desa sekabupaten Polewali Mandar.
Dalam pemaparannya, Kadiskes Suaib Nawawi mengatakan, yang menghambat pelaksanaan imunisasi MR adalah isu halal haram.
“Biasanya yang menolak adalah perseorangan, dikarenakan isu adanya unsur babi di dalam imunisasi,” ujar Suaib Nawawi kepada awak media.
Suaib melanjutkan, Polewali Mandar belum mencapai target pelaksanaan imunisasi MR sebesar 95%. Hal inilah yang mendasari dikeluarkannya Instruksi Bupati Nomor 1 Tahun 2019 untuk mempercepat capaian tersebut.
“Persentase pelaksanaan imunisasi MR di Polman adalah 80,5% dengan wilayah terendah adalah Kecamatan Polewali di atas 50%, Kecamatan Campalagian di atas 60%, Kecamatan Limboro, dan Kecamatan Tinambung,” kata Suaib Nawawi.
Namun demikian, ada juga daerah yang pelaksanaan imunisasi MR mencapai 100%, yaitu Kecamatan Matangnga, Kecamatan Bulo, dan Kecamatan Matakali yang dalam pertemuan ini mendapatkan penghargaan dari Diskes Polewali Mandar atas pencapaian tersebut.
Suaib juga menegaskan bahaya penyakit measles dan rubella yang jalan satu-satunya untuk menghindarinya adalah melalui imunisasi.
“Penyakit campak dan rubella ini sangat berbahaya, bisa juga mengakibatkan kebutaan, ketulian, gangguan mental, gangguan otak, gangguan jantung, dan berbagai fungsi reproduksi seperti abortus atau keguguran berulang-ulang,” jelas Suaib Nawawi.
Ketua MUI Polewali Mandar H. Syahid Rasyid menekankan, pihaknya membolehkan imunisasi MR. Vaksin MR sendiri sudah melalui uji laboratorium dan direkomendasikan oleh World Health Organisation (WHO) jadi imunisasinya aman.
“Ketakutan masyarakat sebenarnya karena pengaruh sosial media saja. Masyarakat kita sekarang cepat percaya dengan yang seperti itu dan kurang mengecek langsung kepada yang punya informasi atau yang berkompeten,” sebut H. Syahid Rasyid.
MUI sendiri, lanjutnya, tidak pernah menghalalkan yang haram tapi membolehkan karena darurat.
Untuk mendukung pelaksanaan imunisasi MR di wilayahnya, Pemkab Polewali Mandar mengeluarkan Instruksi Bupati Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Pekan Imunisasi Measles Rubella dalam Rangka Menyukseskan Kampanye Measles Rubella Fase II.
Isi Instruksi Bupati Nomor 1 Tahun 2019 :
Pertama, wajib melakukan percepatan pencapaian target cakupan minimal 95% sasaran sampai selambat-lambatnya tanggal 31 Januari 2019.
Kedua, melakukan Pekan Imunisasi MR di wilayah masing-masing pada tanggal 7-31 Januari 2019 dengan melibatkan seluruh jajaran pemerintah beserta lintas sektor terkait.
Ketiga, optimalisasi dukungan politik dan mobilisasi sumber daya oleh camat dan kepala desa/lurah.
Keempat, memaksimalkan peran tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk membantu menyukseskan Pekan Imunisasi MR di Polewali Mandar.
Kelima, mendukung Puskesmas dalam sosialisasi terhadap masyarakat/orang tua, memfasilitasi kegiatan pemberian imunisasi MR di Posyandu/sekolah/tempat-tempat umum dan ibadah di wilayah masing-masing hingga mencapai target 95%.
Keenam, mengidentifikasi sasaran yang belum mendapatkan imunisasi MR dan menggerakkan PKK dan kader.
Ketujuh, melakukan sweeping dengan menggalakkan satu kader membawa lima anak per hari ke tempat pelayanan imunisasi MR terdekat. Kedelapan, melaporkan kemajuan dan pencapaian imunisasi MR kepada Bupati secara berjenjang dan berkala sampai target tercapai.
Reporter : Ilma Amelia