Kabid Seni dan Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majene Yasin Jamil saat membuka kegiatan Pra MWCV. Di kegiatan ini juga dilakukan launching sekolah Lontara’
Majene, mandarnews.com – Pra Mandar Writers and Culture Forum (MWCF) akhirnya dihelat, Senin (24/22/2018) setelah sempat mengalami penundaan karena beberapa alasan.
Berlokasi di Ondongan Kompleks Makam Raja-Raja dan Hadat Banggae, Kelurahan Pangali-ali Kecamatan Banggae Kabupaten Majene, pembukaan Pra MWCF dilaksanakan meskipun molor dari jadwal semula yang ditetapkan karena cuaca kurang mendukung.
Pra MWCF ini diselenggarakan oleh beberapa komunitas, di antaranya Pusat Studi Sosial dan Kebudayaan (PSSK), Forum Lingkar Pena (FLP) Sulawesi Barat, dan Pustaka Bergerak Sulawesi Barat.
Pembukaan Pra MWCF ini juga dirangkaikan dengan Launching Sekolah Lontara yang merupakan salah satu agenda dalam MWCF.
Kepala Bidang (Kabid) Seni dan Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majene Yasin Jamil didaulat untuk membuka langsung kegiatan ini.
Dalam kesempatan Kabid Yasin Jamil menyampaikan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majene mengapresiasi pelaksanaan Pra MWCF ini.
“Saya berharap kegiatan ini dapat berjalan lancar dan detail serta melalui gerakan ini silaturahmi antara pegiat literasi dan Pemkab Majene bisa lebih erat,” ujar Kabid Yasin Jamil.
Ketua Panitia Pra MWCF Muhammad Munir mengatakan, banyak agenda yang dihilangkan dari rencana pelaksanaan semula karena keterbatasan waktu pelaksanaan.
“Sedianya kegiatan ini dilaksanakan pada Bulan Oktober, namun karena anggota komunitas fokus di Palu maka ditunda. Selain itu, kendala juga datang dari soal anggaran karena kita juga bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat,” sebut Muhammad Munir.
Muhammad Munir melanjutkan, Pra MWCF yang akhirnya bisa digelar di Bulan Desember ini dilaksanakan murni tanpa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Adi Arwan Alimin, salah satu penulis asal Sulawesi Barat yang menggagas acara ini menjelaskan, gerakan kebudayaan tidak perlu berhenti karena tidak adanya anggaran.
“Melalui kegiatan ini, saya berharap di jazirah Mandar ini makin banyak penulis yang lahir, makin banyak cerpenis, esais, dan penyair,” tukas Adi Arwan Alimin yang juga merupakan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Barat ini.
Pra MWCF ini akan digelar selama dua hari, yaitu 24-25 Desember. Selain Launching Sekolah Lontara, juga akan dilaksanakan Temu Penulis, Workshop Penulisan Puisi, Cerpen, dan Esai.
Reporter : Ilma Amelia