Saat meninjau Waduk Muara Nusa Dua
Denpasar, mandarnews.com – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara, Iriana Joko Widodo melanjutkan kegiatan kunjungan kerjanya di Bali dengan meninjau Waduk Muara Nusa Dua, Kota Denpasar, Jumat (14/6/2019).
Penataan dan rehabilitasi waduk tersebut kini sudah mencapai 80 persen dan ditargetkan selesai akhir tahun ini.
“Waduk Muara ini luasnya 35 hektare, ini menjadi sumber air baku untuk kawasan Kuta, Benoa, Nusa Dua, sama sekitar bandara. Saya melihat dari sisi pengerjaan kelihatan rapi,” kata Presiden kepada awak media seusai peninjauan.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Waduk Muara Nusa Dua selesai dibangun pada tahun 1996 dan merupakan muara dari Tukad Badung dengan panjang alur sungai mencapai 19,6 kilometer dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 40,95 kilometer persegi.
Dengan luas genangan 35 hektare, waduk ini memiliki volume tampungan total sebesar 770.000 meter kubik dan tampungan efektif 595.000 meter kubik.
Pemanfaatan Waduk Muara Nusa Dua ini utamanya adalah sebagai sumber air baku kawasan Bali Selatan dengan volume air mencapai 500 liter per detik.
Untuk kedepannya, Presiden berharap Waduk Muara Nusa Dua ini juga bisa dimanfaatkan untuk menjadi kawasan wisata.
“Saya kira penataan kanan kirinya bagus. Jadi tidak hanya fungsi air baku, tapi juga untuk resto dan tempat wisata. Akhir tahun lah kita lihat ke sini lagi,” sebut Presiden.
Penataan dan rehabilitasi Waduk Muara Nusa Dua sendiri dimulai pada tahun 2017 lalu seiring dengan peningkatan kegiatan pariwisata di Kuta, Tanjung Benoa, dan Nusa Dua.
Waduk Muara Nusa Dua merupakan waduk muara pertama di Indonesia. Setelahnya, dibangun beberapa waduk muara lainnya, seperti Waduk Duriangkang, Waduk Muka Kuning, Waduk Sei Ladi, dan Waduk Sei Gong, yang semuanya berada di Batam. (rilis Setpres).
Editor: Ilma Amelia