PASANGKAYU, mandarnews.com – Jebolnya tanggul sungai Lariang yang dibangun 2014 lalu menjadi ancaman buat ratusan warga Dusun Kalindu, Desa Lariang Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu.
Bagaimana tidak, Sungai Lariang yang dikenal kerap meluap ini, kini membuat alur baru yang mengarah ke pemukiman warga. Bahkan kondisinya saat ini kian memprihatinkan sebab memicu terjadinya erosi yang kian masif. Warga resah.
Melihat keresahan warga ini, salah satu anggota Dewan Kabupaten (Dekab) Pasangkayu, Yani Pepy Adriani berinisiatif menurunkan alat berat berupa excavator miliknya ke lokasi jebolnya tanggul sungai, di awal bulan Mei 2018.
Langkah Pepy diikuti Pemerintah desa dan masyarakat Desa Lariang serta salah satu perusahaan tambang galian C. politisi dari Partai berlambang Mercy ini mengerahkan tenaga dan fikiran untuk melakukan swadaya di seputaran tanggul yang jebol didukunh peerintah desa dan masyarakat desa Lariang serta perusahaan tambang galian C.
Alhasil, debit air yang mengarah ke wilayah pemukiman warga sedikit teratasi sebab pangkal muara sungai Lariang yang jebol dibendung dengan membenamkan batu gajah.
Apa yang dilakukan Pepy ini juga menarik perhatian PT. Astra, salah satu perusahaan swasta yang berusaha di bidang kelapa sawit. Sejumlah armada perusahaan ini pun dikerahkan memobilisasi material batu gajah.
Menurut Malik warga setempat, saat ini sekira 50 Unit truk ditambah 5 unit dari PT.Astra dikerahkan mengangkut batu gajah. Dan ditargetkan dalam satu pekan kedepan muara sungai tersebut sudah tertutup dengan batu gajah.
“Kami berterima kasih kepada anggota dewan Kabupaten Pasangkayu Yani Pepy Adriani yang telah mengerahkan tenaga dan fikiran membantu masyarakat. Jujur kami katakan bahwa ini semua atas kerja keras pak dewan,” aku Malik. (Ardi)