Penulis : Zulkarnain Hasanuddin
(Anggota KPU Kabupaten Majene)
Perkembangan dunia saat ini begitu pesat dan sangat cepat dalam seluruh sendi kehidupan manusia yang tidak dapat kita hindari. Dimana saat ini kita telah berada dalam era revolusi industry ( 4.0 ), manusia dituntut untuk mampu pula beradaptasi secara cepat agar dapat menjadi bagian dari perkembangan tersebut.
Sama halnya dengan masalah (problem) adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari atau abaikan begitu saja di era ini. Sebab itulah, setiap manusia, baik sebagai diri pribadi (personality) atau sebagai leader selalu dituntut untuk memiliki kemampuan dalam melakukan pemecahan masalah atau problem solving baik sebagai individu maupun ketika menjadi pemimpin dalam sebuah organisasi atau institusi.
Problem Solving adalah aktivitas mendefinisikan masalah, menentukan penyebab masalah, menentukan prioritas, menyeleksi berbagai pilihan solusi dan mengimplementasikan solusi tersebut.
Problem solving menurut Marzano dkk ( 1988 ) adalah salah satu bagian dari proses berpikir yang berupa kemampuan untuk memecahkan persoalan. Girl dkk (2002) menyatakan bahwa pemecahan masalah adalah proses yang melibatkan penerapan pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan untuk mencapai tujuan.
Ada langkah-langkah lebih rinci untuk setiap proses problem solving ini. Contohnya proses mendefinisikan masalah, seseorang harus bisa membedakan terlebih dahulu mana gejala dan mana masalah sebenarnya. Kemudian mengumpulkan fakta-fakta dan seterusnya hingga menemukan akar masalah yang sebenarnya.
Dan menjadi problem solver atas persoalan yang dihadapi oleh setiap manusia atau leader tentu bukan hal yang mudah, dibutuhkan sebuah intelektualitas dan kapasitas yang tidak sederhana sehingga tidak menjadi bagian dari masalah itu sendiri.
Beberapa hal yang penting yang harus dimiliki oleh seorang problem solver adalah skill dan pengalaman yang mumpuni, kemampuan berinovasi, focus, hard worker (pekerja keras ), dan kemampuan interpersonality, Skill, memiliki keahlian yang cakap dan memiliki pengalaman sendiri atau akses ke orang lain yang memiliki keahlian dan pengalaman, inovatif, masalah terpecahkan ketika kita melihatnya dari arah berbeda.
Sementara masalah baru membutuhkan pendekatan baru. Berusaha mencari solusi inovatif dengan pendekatan yang berbeda dan perspektif yang baru juga, focus, menyelesaikan masalah karena mempunyai visi, misi dan konsisten pada sebuah pemecahan masalah atau hal yang dihadapi.
Pekerja keras, melakukan terus secara berulang-ulang terhadap sesuatu yang belum maksimal dicapainya, sampai pada sebuah hasil yang maksimal. Seperti Thoma Alva Edison melakukan ekperimen sampai 1000 kali untuk berhasil menciptakan bola lampu.
Inter personality, solusi hebat datang dengan mengintegrasikan ide anda dengan ide orang lain, selalu memahami bagaimana cara membangun jaringan dan tahu bagaimana cara berkolaborasi. Paham membawa orang untuk bekerjasama, juga berbagi pengetahuan dan informasi, sehingga dipercaya oleh orang lain.
Langkah lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan problem solving yaitu dengan cara melakukan metode mind mapping. Saat sedang dihadapkan dengan suatu masalah dan anda dituntut untuk segera mencari solusinya. Metode mind mapping akan membantu dalam proses memetakan informasi untuk mencari penyelesaian dari masalah yang sedang dihadapi.
Selain itu metode mind mapping juga memiliki berbagai macam kelebihan lainnya. Misalnya saja dapat meningkatkan kemampuan berpikir yang kreatif dan merangsang kinerja otak, dan dapat membantu menemukan ide-ide baru serta memfokuskan pikiran dalam proses problem solving.
Jadi menjadi problem solving harus ada perpaduan antara seluruh indicator yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, tidak cukup hanya dengan skill, inovasi, focus, pekerja keras dan kemampuan interpersonal (network). Semua harus terintegrasi sehingga menjadi satu kesatuan dan kekuatan dalam diri seseorang sehingga memiliki kemampuan dalam melakukan pemecahan masalah dengan baik.