
Majene, mandarnews.com — Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, Tim Pemberdayaan Desa Binaan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) melaksanakan kegiatan pendampingan dan pelatihan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sentra Kuliner Tradisional Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene, Sabtu (18/10/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program pengabdian masyarakat berbasis pemberdayaan desa binaan yang diusung Program S1 Gizi Unsulbar. Melalui pelatihan dan pendampingan, tim membantu kelompok ibu-ibu pelaku usaha mikro agar mampu meningkatkan kualitas produk, kemasan, serta strategi pemasaran agar dapat menembus pasar yang lebih luas. Kegiatan ini menitikberatkan pada pengembangan pangan lokal khas Mandar sebagai identitas dan potensi ekonomi daerah.
Sebanyak 20 Ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok UMKM “Bunga Subur” ini terlihat begitu antusias mengikuti pelatihan sampai selesai. Dalam kegiatan ini, Para pelaku usaha mendapatkan materi pelatihan tentang Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan Prinsip Halal, Labeling dan Branding Produk, serta Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB-IRT). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat keterampilan dan pemahaman pelaku usaha agar produk kuliner tradisional Mandar semakin kompetitif dan memenuhi standar keamanan pangan.
Melalui materi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan Prinsip Halal, Ketua Tim Pelaksana Riska Mayangsari, SKM, MPH menjelaskan bahwa pelaku UMKM khususnya yang bergerak di bidang makanan dan minuman, memiliki izin edar adalah salah satu syarat penting agar produk bisa dipasarkan secara legal. Salah satu izin edar yang wajib dimiliki UMKM adalah PIRT (Produksi Pangan Industri Rumah Tangga). Selain itu, Ibu Dosen Gizi Unsulbar ini juga menjelaskan pentingnya pengurusan sertifikasi Halal. Selain karena wajib bagi pengusaha produk pangan, adanya sertifikat Halal dapat meningkatkan nilai jual produk, meningkatkan kepercayaan konsumen dan akses pasar yang lebih luas.
“Kami melihat potensi luar biasa dari kuliner tradisional Desa Onang seperti Bolu Paranggi, Jepa dan olahan lain berbahan lokal. Melalui pelatihan ini, kami ingin UMKM di sini tidak hanya sekadar berproduksi, tetapi juga memahami pentingnya aspek halal, higienitas, dan kemasan produk yang menarik. Dengan begitu, produk mereka bisa menembus pasar yang lebih luas” ujar Ketua Tim Pemberdayaan Desa Binaan Gizi Unsulbar ini.
Dalam kesempatan ini juga hadir Abd. Fajar, S.P, M.Si selaku anggota tim memaparkan materi tentang Labeling dan Branding Produk. Dosen Agribisnis Universitas Muhammadiah Mamuju ini menjelaskan tentang pentingnya pemberian label untuk pangan olahan. Selain itu, Fajar mengajarkan hal-hal teknis tata cara labelling dan membranding produk pangan olahan kepada para pelaku usaha yang berjualan disepanjang jalan poros Majene-Mamuju Desa Onang ini.
Turut hadir Irfan, S.Gz membawakan materi tentang Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB-IRT) atau Good Manufacturing Practice (GMP). Dalam pemaparannya, Nutrisionis ini, menjelaskan pentingnya penerapan standar produksi pangan yang higienis, aman, dan memenuhi persyaratan mutu agar produk UMKM kuliner tradisional dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Selain terima materi, melalui metode diskusi kelompok yang terarah (FGD) ibu-ibu peserta diajar secara mandiri untuk mengidentifikasi potensi bahaya cemaran dan bagaimana mencegahnya pada setiap alur proses pengolahan pangan.
Selain memberi pelatihan, Tim ini juga melakukan pendampingan administrasi bagi pelaku UMKM untuk mengurus Sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan Sertifikat Halal. Langkah ini menjadi bagian penting dalam memperkuat daya saing UMKM di sektor pangan lokal khas Mandar.
Melestarikan dan Mengembangkan Makanan Khas Mandar
Kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat desa dalam memperkuat ekonomi lokal berbasis pangan lokal. Harapannya, keberlanjutan program ini dapat menumbuhkan sentra kuliner unggulan khas Mandar yang ada di Desa Onang.
Melalui serangkaian program ini, Tim Pemberdayaan Desa Binaan Gizi Unsulbar berharap kesejahteraan masyarakat Desa Onang dapat lebih meningkat sekaligus sebagai bentuk komitmen terhadap penguatan pangan lokal melalui pelestarian dan pengembangan makanan khas Mandar ditengah derasnya arus globalisasi. (Irfan)