
Pelaksanaan peringatan Isra Mi’raj di Kelurahan Sirindu, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene.
Majene, mandarnews.com – Masyarakat Kelurahan Sirindu, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, menghadiri peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang digelar di Masjid Nurul Amin Udzung, Sabtu (10/2) malam.
Terlihat masyarakat yang hadir saksama mendengarkan hikmah yang dibawakan oleh Ustadz Dr. Nur Salim Ismail dengan tema “Rayakan Isra Mi’raj dengan Menumbuhkan Rasa Cinta Kita pada Allah dan Rasulullah SAW”.
Ada beberapa materi yang disampaikan oleh Ustadz Nur Salim. Pertama, bagaimana membangun nalar iman dalam penguatan wawasan keagamaan.
“Tanpa dibarengi nalar iman, maka kemungkinan-kemungkinan praktek beragama itu pada akhirnya akan menjadi ilusi saja,” ujar Ustadz Nur Salim.
Yang kedua adalah tentang Isra Mi’raj itu sendiri. Ustadz Nur Salim menyebut, peristiwa Isra Mi’raj itu sangat banyak mengandung nilai-nilai atau pesan moral.
Substansi Isra Mi’raj itu adalah pelaksanaan ibadah salat karena seperti diketahui bahwa salat itu satu-satunya yang dianggap sebagai tiang agama.
“Maka, siapa yang menegakkan maka dia menegakkan tiang agama dan barang siapa yang mengabaikan salat maka dia yang menghancurkan tiang-tiang agama,” jelas Ustadz Nur Salim.
Dan ketiga, Ustadz Nur Salim menyampaikan materi terkait spritualitas kepemimpinan. Ia memaparkan bagaimana kemudian pentingnya seorang pemimpin yang selalu menjaga kewajibannya sebagai umat yang beragama, seperti halnya seorang pemimpin yang menjaga salatnya.
“Saya bahasakan bahwa pemimpin yang menjaga salatnya adalah pemimpin yang pada akhirnya akan menjadi seorang pemimpin yang terjaga kepemimpinannya. Tapi, pemimpin yang mengabaikan salatnya, maka dia akan menjadi pemimpin yang akan tergilas roda kepemimpinannya. Lambat atau cepat kepemimpinan yang dia emban akan hanya akan mempermalukan dirinya. Sementara kepemimpinan yang dibangun dengan landasan spritual atau salat tidak akan hanya menyukseskan dirinya sebagai pemimpin tapi juga akan menjadikan kepemimpinannya menjadi praktek-praktek amaliah,” tutup Ustadz Nur Salim. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia