Lebih dari 20 orang warga Desa Adolang, Kecamatan Pamboang, Majene, dilarikan ke Puskesmas Pamboang setelah mereka diduga terserang keracunan.
Sebagian dari para korban sempat kritis karena terus menerus muntah dan buang air berulangkali, namun setelah mendapat perawatan intensif dari tenaga medis di puskesmas setempat, hingga Minggu siang ( 9/10) kondisi para korban mulai membaik.
Salah seorang dokter puskesmas Pamboang, Nina Cici Hasnani, mengatakan dugaan kuat sementara, penyakit yang menyerang warga disebabkan karena keracunan.
Kendati demikian, pihaknya belum berani memastikan apakah murni disebabkan keracunan atau penyakit lain seperti diare karena sampel makanan yang dikonsumsi warga sedang diperiksa di laboratorium.
"Belum ada kepastian, itu masih harus menunggu hasil laboratorium, tapi dari ciri û cirinya, dugaan kami mengarah bahwa penyebab penyakit yang menyerang warga karena keracunan," kata Cici.
Ia mengatakan, penyebab keracuan selain dari makanan, bisa juga disebabkan dari cara pengolahan misalnya air yang digunakan memasak makanan sudah tercemar.
Sementara itu, warga yang semuanya berasal dari satu dusun yakni dusun Rawang mengatakan, beberapa jam sebelum bersamaan muntah dan merasakan pusing serta terus menerus buang air, sebagian besar warga mengkonsumsi mi instan.
ôSebagian besar warga saat itu makan mi. Beberapa jam kemudian mereka langsung muntah, pusing dan berulangkali buang air,ö kata Rada, warga Adolang saat menunggui istri dan anaknya di Puskesmas yang termasuk korban.
Namun, beberapa warga lainnya yang juga terserang penyakit tersebut mengaku tidak ikut mengkonsumsi miesaat itu.
"Makanya, sekarang masih diteliti apakah makanannya atau justru air di desa itu yang digunakan menjadi penyebab," kata staf puskesmas Pamboang, Wahidin.
Sementara itu, Dari lebih 20 orang warga yang awalnya dilarikan ke puskesmas, Sabtu (18/10), hingga Minggu (19/10), tersisa 18 orang yang masih menjalani perawatan di ruangan rawat inap puskesmas Pamboang..
Pasien yang tersisa sebagian besar adalah anak-anak berusia rata-rata 10 tahun, selebihnya adalah ibu-ibu. Seorang ibu diantaranya dalam kondisi hamil.
Para korban umumnya adalah satu keluarga, yakni ibu dengan anaknya. Banyaknya warga yang dirawat secara bersamaan menyebabkan ruangan perawatan puskesmas penuh. Beberapa tempat tidur terpaksa ditempati lebih dari satu orang pasien. Pihak puskesmas kemudian menempatkan beberapa pasien anak-anak di tempat tidur darurat.
Dokter Nina Cici Hasnani mengatakan, dua orang pasien awalnya akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene karena sempat berada dalam kondisi kritis namun karena terus membaik kedua pasien tersebut diputuskan tetap dirawat di puskesmas Pamboang.