Pembukaan pusat perbelanjaan di Mamuju, Sulbar, Senin (18/1).
Mamuju, mandarnews.com- Roda perekonomian di Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) mendadak berhenti total pasca gempa berkekuatan 6,2 SR pada kedalaman 10 kilometer di timur laut menghantam Majene.
Beberapa gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan terlihat tutup, bahkan ada beberapa toko retail yang rata dengan tanah.
Ribuan masyarakat masih bertahan di tenda-tenda pengungsian dan belum berani untuk kembali, mengingat masih banyaknya gempa susulan dengan skala kecil yang kerap terjadi.
Kondisi ini membuat sebagian masyarakat sulit untuk mendapatkan kebutuhan pokok sehingga mereka hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah dan relawan.
Untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, hari ini (Senin, 18/01), empat hari pasca gempa, terlihat sudah ada beberapa toko yang mulai dibuka dengan pengamanan ketat dari personel Sabhara Kepolisian Daerah (Polda) Sulbar dan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Mamuju.
Kepala Polresta Mamuju Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Iskandar mengatakan bahwa ia menempatkan beberapa personel di pusat perbelanjaan yang mulai buka untuk memastikan kebutuhan masyarakat dapat tetap terpenuhi secara tertib dan aman.
“Beberapa personel sudah kami tempatkan di toko yang sudah buka, tujuannya agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya secara aman dan tertib,” ujar Kombes Pol Iskandar.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan akan terus mengawal setiap distribusi bantuan hingga sampai ke tangan masyarakat yang terdampak bencana. (Rls)
Reporter: Putra
Editor: Ilma Amelia