Kepala Desa Banua Sendana, Ruslan, menunjukan Rastra yang timbangannya kurang dan rata-rata ada bekas ganco/tusukan, serta timbangan dibawah 15 kg.
Majene, mandarnews.com – Beras untuk masyarakat miskin (Raskin) yang kini berganti nama menjadi beras untuk sejahtera (Rastra). Rastra yang diterima di Desa Banua Sendana sebanyak 252 karung selama 3 bulan dengan masing-masing 84 karung perbulannya.
Rastra untuk triwulan I 2017 mengundang kecurigaan kepala Desa Banua Sendana, Ruslan. Karungnya kelihatan banyak bekas gancu atau bekas tusukan. Ditemani aparat dan disaksikan warga, ia lalu menimbangnya. Hasil timbangan rata-rata 14 kg perkarung, padahal seharusnya 15 Kg.
Melihat hal ini, Ruslan, saat ditemui di Kantornya Kamis (4/5) siang berharap kepada yang menangani, agar berikutnya tidak lagi terjadi hal yang sama, yaitu hasil timbangannya kurang.
“Kami sebagai Pemerintah Desa Banua Sendana berharap, agar kejadian seperti ini, atau kurangnya timbangan beras tidak terjadi lagi. Masa’ karungnya ada bekas gancu/bekas tusukan dan setelah ditimbang, beratnya kurang dari 15 kg,” tuturnya.
Ruslan pun berharap. Rastra 15 kg ini bertambah dari 84 karung menjadi 351 karung karena penerima di desanya berjumlah 351 Kepala Keluarga (KK). Dengan penambahan itu, masing-masing KK bisa mendapatkan 1 karung atau 15 kg.
Saat sekarang, karena kondisi jumlah penerima tidak sesuai dengan kuota yang ada, Ruslan berinisiatif melakukan musyawarah desa mengenai pembagian dengan tujuan pembagiannya bisa merata dengan harga tetap Rp.1600 perkilo.(haslan)