Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ( STIKES ) Bina Bangsa Majene kembali mencetak ratusan bidan serta puluhan perawat. Senin (16/11), STIKES BBM Majene mewisuda dan mengambil sumpah ratusan bidan dan perawat serta sarjana kesehatan masyarakat.
Ketua STIKES Bina Bangsa Majene, Zulkfili, M. Kep saat wisuda di aula Masjid Agung Majene menyatakan, wisuda ke-12 ini memiliki makna tersendiri terkait dengan dinamika forlap Dikti di STIKES BBM
" Wisuda kali ini membuktikan bahwa STIKES BBM sudah berjalan normal, apalagi hari ini hadir di tengah kita koordinator kopertis wilayah IX Sulawesi," kata Zulkifli.
keterangan yang disampaikan ketua I STIKES BBM Yuli Sulaeman, Wisuda STIKES Bina Bangsa terdiri atas 239 orang ahli madya kebidanan, 70 ahli keperawatan serta 35 orang sarjana kesehatan masyarakat.
Sementara itu, dalam sambutannya, koordinator kopertis wilayah IX Sulawesi, Professor Dr. Hj. Andi Niartiningsih menyampaikan apresiasi atas pencapaian STIKES Bina Bangsa Majene yang kembali berhasil melaksanakan wisuda.
Di depan para pimpinan STIKES BBM, Pimpinan Yayasan HIKMAT yang menjadi penyelenggara STIKES, wisudawan dan orang tua wisudawan, Prof Dr Andi Niartiningsih menegaskan bahwa status STIKES Bina Bangsa sudah aktiv dan tidak lagi ada masalah
Kopertis juga mengapresiasi kinerja pengelola STIKES yang terus melakukan usaha dan pembenahan sehingga forlap STIKES sudah aktiv kembali.
"Dari 28 perguruan tinggi swasta yang dinon-aktivkan, baru 2 yang sudah kembali diaktivkan, salah satunya yang sudah aktiv itu adalah STIKES Bina Bangsa Majene, saya sampaikan selamat," kata Niartiningsih.
Tampak hadir dalam wisuda ke 12 Stikes Bina Bangsa Majene ini pengurus yayasan HIKMAT Makassar antara lain Jawas Dara, Arifin Nurdin serta Rusman Haeba. BUpati Majene yang diwakili Asisten I Arifuddin.
lebih lanjut guru besar Fakultas Perikanan dan Kelautan Unhas itu menyatakan para lulusan STIKES Bina Bangsa tidak boleh berpuas diri setelah mengikuti wisuda, menurut Niartingsih berbagai tantangan akan dihadapi kedepan salah satunya globalisasi dan pasar bebas masyarakat ekonomi asean, sehingga para wisudawan tetap harus meningkatkan kemampuan diri masing – masing.