Majene – Ratusan mahasiswa Unsulbar dari berbagai program studi melakukan kuliah lapangan di Museum Mandar, Majene, Sabtu 17 Desember 2016 kemarin. Ratusan mahasiswa peserta kuliah lapangan antusias mengikuti kuliah tersebut, pasalnya selain mengikuti perkuliahan lanjutan materi dari kelas, berkunjung ke Museum Mandar juga menjadi kegiatan wisata edukasi, ditambah pemandangan alam indah yang diperoleh di Museum Mandar.
Kuliah lapangan ratusan mahasiswa Unsulbar di museum Mandar tersebut diikuti para mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan. Para mahasiwa adalah angkatan 2016 dari program studi Pendidikan Fisika, Pendidikan Biologi, Agribisnis, Kehutanan serta Akuntansi.
Dosen pengampu mata kuliah pancasila dan kewarganegaraan, Farhanuddin menjelaskan kuliah lapang di museum Mandar bertujuan untuk memperkaya wawasan mahasiswa khususnya tentang sejarah perjuangan para pahlawan serta sejarah kekayaan budaya Indonesia sebagai modal dasar memperkuat integrasi bangsa.
” Setelah di kelas para mahasiswa sudah mendapat teori tentang kewarganegaraan, kunjungan ke museum ini kita harapkan dapat memperteguh semangat kebangsaaan,” kata Farhanuddin yang juga dosen FISIP Unsulbar.
Di museum, selain mengunjungi sejumlah ruangan yang menyimpan berbagai benda bersejarah, para mahasiswa juga mendapat materi sejarah perjuangan bangsa dari Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia ( MIS ) Sulbar, Darmansyah yang juga ketua DPRD Majene.
Selain itu, para mahasiswa mendapat penjelasan dari pengelola museum, Thamrin Wai Randang dan budayawan Sulbar, Tammalele tentang sejarah bangunan museum Mandar yang merupakan bekas rumah sakit Belanda.
Saat berkeliling ke sejumlah ruangan dalam museum Mandar, para mahasiwa tampak antusias, para mahasiswa ramai berfoto di setiap objek yang berada di dalam museum.
Sebagian berfoto ‘selfie’, sebagian lainnya berfoto rombongan berbaris di depan benda bersejarah. Museum Mandar mengoleh lebih 1.400 benda bersejarah dari enam kabupaten se Sulbar.
Setelah menyelesaikan kuliah lapangan di dalam museum, sebagian mahasiswa bertahan menikmati pemandangan laut teluk Mandar dari ketinggian, Museum Mandar berada di ketinggian di kaki bukit Salabose sehingga dari atas pengunjung bisa menyaksikan kota Majene secara leluasa. (Irwan)