Hama babi kini telah meraja lela merusak tanaman di Desa Buttu Baruga Kecamatan Banggae Timur, Majene. Hal ini membuat Kepala Desa Buttu Baruga, Abdul Rasak yang juga hobi "morangngang" (berburu) dan masyarakatnya menggelar perburuan secara rutin untuk menangkap hewan perusak tanaman tersebut.
Abdul Rasak mengundang "porangngang" (pemburu) dari desa-desa tetangga seperti Desa Simbang,Tinambung,Pamboborang,Kelurahan Baruga,Baruga Dhua,Galung bahkan ada juga yang berasal dari Polewali Mandar dan melakukan perburuan hama babi di daerah hutan Desa Buttu Baruga, Minggu (16/11/2014).
Sebanyak 400 orang yang ikut berburu dengan membawa serta anjing-anjing mereka yang mulai berburu pada pukul 06.00 sampai pukul 12.00 Wita. Adapun babi yang telah didapatkan tidak dibawa pulang melainkan dibakar kemudian dibagikan kepada anjing pemburu untuk dimakan.
Wakil Bupati Majene, Fahmi Massiara yang ikut dalam perburuan ini menuturkan, perburuan hama babi merupakan tradisi sekaligus hobi yang rutin dilakukan masyarakat yang ada di desa-desa di Majene khususnya Buttu Baruga untuk membasmi hama babi yang sering merusak tanaman para petani.
"perburuan hama babi ini merupakan tradisi sekaligus hobi yang rutin dilakukan masyarakat yang ada di desa-desa di Majene khususnya Buttu Baruga yang bertujuan untuk membasmi hama babi yang sering merusak tanaman para petani dan berharap agar kedepannya kegiatan seperti ini dilaksanakan lebih besar lagi agar petani terbebas dari gangguan hama babi," kata Fahmi Massiara yang ditemui saat bercenkrama bersama "porangngang".
Abdul Rasak mengungkapkan, babi merupakan merupakan hama dan musuh terbesar petani Buttu Baruga dan sekitarnya karena sering merusak tanaman yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat.
"Babi adalah musuh terbesar dan kami akan mengadendakan dengan rutin kegiatan ini untuk membasmi hama babi untuk mensejahterakan hidup para petani," ungkapnya. (Irwan)