Majene, mandarnews.com – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Majene tahun 2017 telah resmi disahkan dalam sidang paripurna, Kamis 29 Desember 2016 malam. Ketua DPRD Darmansyah menyerahkan APBD tersebut kepada Bupati Majene Fahmi Massiara.
“APBD tahun anggaran 2017 yang telah sama-sama kita tetapkan pada hari ini adalah langkah awal bagi kita semua untuk mewujudkan visi yang menjadi tujuan pembangunan Kabupaten Majene. Yaitu mewujudkan Majene Profesional, Majene prdukfit dan Majene proaktif pada tahun 2021,” kata Fahmi Massiara dalam sambutannya.
Baca juga : Dinilai Langgar Aturan, Pengesahan APBD Majene Ditunda
Berikut gambaran umum ringkasan APBD Kabupaten Majene tahun 2017 :
I. Pendapatan. Total anggaran pendapatan daerah sebesar Rp. 860.390.214.790 yang terdiri dari :
- Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 62.726.695.759 terdiri dari empat komponen, yaitu : Hasil pajak daerah sebesar Rp. 8.995.046.800, Hasil retribusi daerah sebesar Rp. 15.717.855.166, Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp. 3.127.344.997, Lain-lain PAD sebesar Rp. 34.886.448.796
- Dana perimbangan sebesar Rp. 719.674.847.023 terdiri dari tiga komponen, yaitu : Bagi hasil pajak/ bagi hasil bukan pajak sebesar Rp. 15.128.347.023, Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp. 518.259.515.000, Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp. 186.286.985.000
- Lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp. 77.988.672.008 yang terdiri atas : Pendapatan hibah sebesar Rp. 3.237.180.000, Dana bagi hasil pajak dari provinsi sebesar Rp. 16.820.432.008, Dana penyesuaian otonomi khusus (otsus) sebesarRp. 7.500.000.000, Dana desa yang bersumber dari APBN sebesar Rp. 50.431.060.000
II. Belanja daerah total anggaran belanja daerah sebesar Rp. 859.090.214.790 terdiri dari :
- Belanja tidak langsung sebesar Rp. 490.284.958.773
- Belanja langsung sebesar Rp. 368.805.256.017
Dari APBD diatas, kata Fahmi Massiara, maka terdapat surplus sebesar Rp. 1.300.000.000
III. Pembiayaan. Pada tahun 2017 pembiayaan dianggarkan sebagai berikut :
- Penerimaan pembiayaan dianggarkan sebesar Rp. 200 juta
- Pengeluaran pembiyaan dianggarkan sebesar Rp. 1,5 miliar
“Jumlah realisasi pembiayaan mengalami defisit sebesar Rp.1,3 miliar. Dari perhitungan tersebut, maka tidak terdapat sisa perhitungan APBD tahun anggaran 2017,” terang Fahmi Massiara. (Irwan)