Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubenur, Suhardi Duka dan Kalma Katta (SDK-Kalma) mendeklarasikan diri sebagai peserta Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Barat. Ribuan pasang mata memadati Lapangan Gas Pambusuang, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar, Minggu 2 Oktober 2016.
"Saudara-saudara sekalian, deklarasi ini memberi makna bahwa negeri ini memanggil pasangan ini (SDK-Kalma) untuk memimpin Sulbar tahun 2017 – 2022," kata Sekjen DPP Demokrat, Hinca Panjaitan saat memimpin deklarasi tersebut.
Bakal pasangan calon tersebut diusung tiga partai dengan total 15 kursi. Diantaranya, Partai Demokrat 9 kursi, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 3 kursi dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 2 kursi. Sementara PBB sebagai partai pendukung pasangan tersebut.
"Kami empat parpol dengan rendah hati, memohon dengan sangat kepada masyarakat Sulbar untuk memberikan dukungan memilih pasangan calon yang kami usung. Memenangkan pertarungan 15 Februari 2017. Untuk Sulbar maju, sejahtera dan berbudaya," kata Hinca.
Dalam orasi politiknya, SDK menegaskan, deklarasi tersebut adalah momentum untuk berhijrah dari pemerintahan lama kepemerintahan yang baru. Momentum untuk meninggalkan pemeritahan yang elitis.
"Pemerintahan yang akan kita bentuk adalah pemerintahan yang bersahabat. Pemerintahan yang tidak membeda-bedakan orang dan selalu memperhatikan masyarakat bawah. Pemerintahan yang tidak korupsi," tegas SDK.
Kalma juga menyampaikan orasi politik dalam deklarasi tersebut. Menurutnya, pasangan SDK-Kalma adalah pasangan ideal untuk memimpin Sulbar kedepan karena punya segudang pengalaman.
"Pak SDK dan saya dua-duanya telah berhasil dua kali jadi bupati. SDK di Mamuju dan saya di Majene. SDK pernah dua kali jadi ketua DPRD dan saya satu kali jadi wakil bpati. Dengan pengalaman ini, jadi modal kita menuju pilgub Sulbar," kata Kalma.
Selama kepemimpinan SDK, kata Kalma, telah berhasil membuat Mamuju mengurangi angka kemiskinan. Termasuk dirinya saat memimpin Majene dan berhasil meraih Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI.
"Kami ini sudah dua periode memimpin di dua kabupaten dan berhasil menurungkan angka kemiskinan. Bukan kami yang menilai tapi lembaga negara, BPS (Badan Pusat Statistik). Kami juga telah mendapatkan WTP dari BPK RI. Kami punya pengalaman sehingga masuk jadi calon gubernur dan akan melayani enam kabupaten. Termasuk Polman yang akan menjadi prioritas," teriak Kalma saat berorasi.
Sejumlah artis ibu kota memeriahkan deklarasi tersebut. Seperti Wali Band dan artis dangdut nasional, Ical DA dan Nurdin KDI yang berasal dari Majene. Dalam deklarasi tersebut, sejumlah tokoh partai politik pengusung dan pendukung juga turut hadir.
Selain itu, empat Bupati di Sulbar turut hadir. Diantaranya Bupati Majene, Fahmi Massiara, Bupati Mamasa, Ramlan Badawi, Bupati dan Wakil Bupati Mamuju, Habsi Wahid dan Irwan Pababari serta Bupati Mamuju Tengah, Aras Tammauni. (Irwan)