Sementara Pemilik RM Nusantara, Morjo, membenarkan bahwa dirinya sudah disurati sebanyak tiga kali, namun saat penyuratan kedua ia tidak berada di Majene.
Tapi, setelah penyuratan ketiga, Morjo menemui Bapenda Majene dan mempersilakan pemasangan alat M-POS di rumah makannya.
“Saat itu, saya memberikan pernyataan terhadap Bapenda bahwa jika alat yang terpasang hanya dua puluh dan rumah makan saya salah satunya yang dipasangi, itu sama saja membunuh saya dan menghidupkan rumah makan yang lain,” ungkap Morjo.
Ia pun mengakui, pernyataan tersebut dicetuskan sebab kurang tahu bahwa program pemerintah tersebut dilakukan secara bertahap.
Morjo juga bersikeras membantah jika pihaknya dicap menolak dan keberatan dengan pemasangan alat M-POS tersebut di rumah makannya.
“Kami tidak menjalankan alat tersebut dan menonaktifkannya karena tidak ada yang mampu mengoperasionalkan M-POS,” papar Morjo.
Meskipun ada karyawan yang sudah dibimtek saat pemasangan awal alat tersebut, tambahnya, namun faktanya saat ini karyawan tersebut tidak mampu mengoperasionalkan.
“Saya sudah pernah meminta pihak dari Bapenda Majene untuk menjadi kasir di rumah makan sebagai operator M-POS, tetapi dari Bapenda sendiri mengatakan bahwa itu bukan tugasnya,” imbuh Morjo.
Meski berat hati, Morjo menerima keputusan pemerintah berupa penyegelan rumah makannya dan tidak akan melakukan apa-apa serta akan mengikuti aturan yang ada.
“Selama ini saya mengikuti aturan yang ada, ada orang BPJS yang datang dan meminta pembuatan BPJS diwajibkan, saya buat dan itu mandiri. Ada orang dari Pratama disuruh urus NPWP saya buat lagi. Jadi, memang kami bukannya tidak mau mengikuti peraturan hanya saja dengan alat tersebut pelayanan menjadi ribet, dan tidak ada karyawan RM yang bisa mengoperasionalkan. Belum lagi tidak ada struktur tenaga kerja yang tersusun rapih, kami ini orang bodoh yang nalurinya hanya bagaimana agar bisa bertahan hidup dan makan,” ujar Morjo.
Bapenda Majene sendiri kemudian menyarankan pemilik rumah makan untuk melakukan komunikasi dengan pihaknya dan Dinas PTSP Majene. (Putra)
Editor: Ilma Amelia