Mamuju, mandarnews.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mamuju terus melakukan pembenahan, hingga memasuki triwulan ketiga tahun 2022, sejumlah unit layanan seperti ruang rawat, hingga pelayanan dengan standarisasi rumah sakit kelas C mulai diaktifkan.
“Seperti ruang rawat yang dikembangkan ada empat yang telah selesai direnovasi pasca gempa tahun lalu. Dan diupayakan kapasitas tempat tidur rumah sakit bisa kembali terpenuhi sesuai standar rumah sakit kelas C,” Kata Direktur RSUD,.dr. Harit, saat dikonfirmasi, Selasa (27/9/22).
Sejumlah pelayanan termasuk Rawat Jalan, Apotek, Laboratorium, dan Transfusi Darah juga telah berjalan.
“Fasilitas yang sebelumnya dalam layanan darurat juga sudah difungsikan dengan fasilitas dan sarana yang baru dam lebih baik, seperti kamar operasi, layanan intensif dan layanan gizi,” ujar dr. Harit.
Terkait standarisasi pemberian obat pada pasien dalam perawatan dan pasien kontrol, dr. Harit mengatakan jika obat yang diberikan pada pasien berasal dari Apotek RSUD Mamuju, sesuai dengan daftar obat yang tersedia di Rumah Sakit.
Sejumlah ketentuan untuk pembelian obat diluar RSUD Mamuju pun, diungkap dr. Harit, ia menyebut, ada yang ditanggung oleh RSUD tetapi ada juga yang tidak ditanggung, meski menurutnya kejadian itu jarang terjadi karena mayoritas pasien jalur umum bukan berasal dari BPJS.
“Jika obat yang dimaksud tidak tersedia di RSUD dapat diambil di luar rumah sakit dan akan digantikan biaya oleh RSUD, dengan surat obat yang ada dalam daftar Formularium rumah sakit. Bila dokter memberikan obat diluar daftar itu tidak ditanggung oleh rumah sakit, dan pasien dapat menolaknya dengan surat (baca dengan syarat), tapi bila obat itu disetujui pasien dan bersedia membeli diluar maka biayanya tak ditanggung RSUD. Tetapi obat kondisi ini jarang. seringkali pada pasien umum dalam hal ini bukan peserta BPJS, atau pasien langganan dokter tertentu.” Terang dr. Harit.
Terkait pengunjung RSUD Mamuju, dr. Harit menyebut, sejak empat bulan pertama di tahun 2022 ini, jumlah pasien mengalami peningkatan.
“Tak dapat ditentukan bahwa ini berhubungan dengan penurunan kasus covid, karena RSUD Mamuju tidak melakukan layanan pasien covid dan tidak juga bukan sebagai rumah sakit rujukan,” tutupnya.