Promosi. Delegasi Sulawesi, Kahirully Yahya promosikan budaya dan pariwisata Mandar lewat postcrad
Mandarnews.com – Seorang pemuda asal Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), Khairully Yahya mengikuti program Asean Youth Culture Exposore di Singapura. Selama empat hari, mulai 14 sampai 17 September 2017, Rully yang tinggal di Tanjung Batu, Kelurahan Labuang ini mempromosikan budaya dan pariwisata Majene.
Selama mengikuti kegiatan, Rully ditugaskan untuk membuat catatan dengan mewawancarai turis disana. Hal itu terkait seperapa jauh mereka mengenal Indonesia. Ia juga ditugaskan untuk membujuk turis-turis itu datang ke Sulbar, khususnya Majene.
“Ya tentu saya panjang lebar jelaskan tentang Sulbar khususnya Majene. Tentang event yang ada di Sulbar begitu pun pariwisatanya. Juga kulinernya,” kata Rully pekan lalu.
Sepanjang perjalanan hingga tiba di Singapura, ia memanfaatkan waktu untuk promosikan Majene. Caranya dengan bagi-bagi postcard yang berisi tentang foto pariwisata dan budaya Majene yang disponsori Wakil Ketua DPRD Majene, Hasbina.
Saat Rully persentasekan Sandeq Race di hadapan turis dari berbagai negara
Pada salah satu sesi kegiatan, mempersentasekan kombinasi visual dan audio yang berisi tentang Majene. Kata Rully, audio itu dibuat Vian Impossible. Selain itu, ia juga memakai baju dari kain tenun khas Mandar, sa’be.
“Dibeberapa part musik audio saya mix dengan alat musik tradisi yakni keke, calong, gongga labe, dan divisualnya saya edit video kompilasi tentang sandeq race,” jelas Rully.
“Merasa bangga dapat menampilkan show ini dan berterima kasih kepada kanda Muhammad Ridwan Alimuddin yang telah mendedikasikan setiap waktunya sampai sekarang menjaga budaya kemaritiman. Video yang saya edit itu adalah karya dari kanda Ridwan pada saat Festival Brest prancis,” lanjutnya.
Rully pun berharap, hasil mengikuti program tersebut bisa berkontribusi kepada pemerintah. Ia juga berharap, pemuda Majene terus berkarya demi kemajuan daerah.
“Karna saya yakin dan percaya pemuda Majene sangat banyak yang lebih layak dan berkompeten untuk kegiatan seperti ini. Saya cuma rejeki aja bisa ikut kegiatan ginian, yang lain lebih bisa,” tuturnya.
Untuk diketahui, program ASEAN Youth Cultural Exposure adalah kegiatan pertukaran budaya. Untuk memperkaya kapabilitas pemuda agar terus mengembangkan budaya sekaligus mempromosikan potensi dan destinasi wisata di negara masing-masing peserta seluruh ASEAN.
Delegasi yang mendapat kesempatan dalam ASEAN Youth Cultural Eksposure akan memperoleh pelatihan juga penelitian lapangan tentang touris promotion, pertunjukan budaya, craft making and tourism company visit dan banyak pengetahuan tentang pariwisata dan kebudayaan lainnya. (Irwan Fals)