Warga mencari sampah yang bernilai ekonomi meski di bawah terik matahari.
Majene, mandarnews.com – Hampir sepanjang garis pantai di Desa Palipi Soreang, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, dipenuhi sampah saat ini.
Sampah tersebut merupakan kiriman dari berbagai wilayah di Kabupaten Majene yang terbawa gelombang laut karena kuatnya arus.
Sampah-sampah tersebut bervariasi, mulai dari tumpukan plastik, bambu, ranting kayu, hingga batang kayu yang bernilai ekonomi.
Salah satu yang mendapat keuntungan dari tumpukan sampah tersebut adalah Sine (49).
Sine yang merupakan warga setempat, hampir setiap hari mulai dari pagi hingga sore hari mencari kayu di sepanjang pantai di Desa Palipi Soreang.
Dalam aktivitasnya, Sine membawa kapak besar dan parang sebagai alat untuk memotong batang kayu yang ukurannya lumayan besar.
Dengan sepatu bot, Sine menyisir sepanjang pantai dan memilah kayu-kayu yang dianggap dapat bernilai ekonomi.
Menurut Sine, adanya tumpukan sampah tersebut, merupakan yang pertama kalinya pada tahun 2022. Tetapi, tumpukan sampah tersebut bukanlah hal yang baru pertama kali terjadi di desanya melainkan menjadi kebiasaan setiap tahun saat tiupan angin barat.
“Biasanya terjadi saat musim tiupan angin barat seperti saat ini, angin kencang dan gelombang tinggi,” tandas Sine, Kamis (24/2), saat dikonfirmasi.
Kondisi seperti ini biasanya terjadi pada bulan Februari hingga April. Setelah itu, kondisi pantai bersih kembali.
Pria yang berusia 44 tahun ini mengaku bisa mendapatkan penghasilan sebesar dua ratus ribu rupiah sekali menjual kayu yang ia kumpulkan.
Biasanya, Sine menjual kayu yang ia kumpulkan kepada perajin batu bata di Majene. Ia pun bersyukur karena semenjak adanya tumpukan sampah, penghasilan pun menjadi bertambah. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia