Kesadaran masyarakat pengguna kendaraan dalam membayar pajak terbilang masih rendah. Ini terbukti dari banyak kendaraan yang terjaring razia. Padahal sektor pajak merupakan salah satu sumber utama pendapatan asli daerah (PAD).Data dari kantor Samsat Majene, sebanyak 400 kendaraan yang menunggak pajak dan hingga saat ini baru 60 unit kendaraan yang terjaring dengan rata tunggakan dibawah dua tahun.
Kendaraan yang terjaring dalam sweeping yang digelar jelang Ramadan terdiri dari roda dua (R2) sebanyak 44 unit dan roda empat (R4) sebanyak 16 unit. Jika diurai dari jeni plat kendaraan, maka yang terjaring plat DC sebanyak 47 unit dan plat DD sebanyak 13 unit.
Tak hanya kendaraan pribadi yang terjaring tapi juga kendaraan milik pemerintah atau plat merah. R2 plat merah terjaring sebanyak 3 unit dan R4 sebanyak 1 unit.
Menurut Muhidin, Plt. Kasi Pendataan dan Penetapan, sanksi yang diberikan bagi pengendara yang menunggak pajaknya yakni penyitaan Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK) sebagai jaminan untuk menyelesaikan tunggakannya.
Tujuan operasi pajak kata Muhidin, gunanya untuk menertibkan dan sekaligus mengingatkan kepada masyarakat pengendara motor untuk membayar pajak kendaraanya tepat waktu.
Kepala UPTD SAMSAT Majene H.M.RAMLI,AM, yang di kantornya mengatakan sweeping dilakukan mengingat masih banyak kendaraan yang perlu ditertibkan baik itu penertiban pajak maupun kode nomor polisi menjadi DC (kode Sulawei Barat). Ini juga dilakukan untuk meningkatkan PAD.
Target PAD yang dibebankan kepada Majene untuk tahun 2015 kurang lebih Rp10.943.978.474 dan terealisasi hingga Mei 2015 baru mencapai kurang lebih Rp 3.969.229.945. Atau baru mencapai 30 persen. Untuk mengejar target akan dilakukan operasi pajak empat kali dalam setahun.
Ada beberapa masalah yang menghalangi pemilik kendaraan dalam mengurus balik nama maupun peralihan dari kode DD ke DC. Salah satunya adalah pemilik kendaraan tidak dilengkapi dengan surat Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) karena masih dalam cicilan dan bahkan ada yang tahun 2000 dilernya lari.
Di Samsat Majene terdapat berkas 75 unit motor yang tidak ditengok pemiliknya, padahal sudah diberikan keringanan dengan pengurangan pajak. (Jufri)