Banyak cara dilakukan tapi ternyata promosi Sandeq (perahu tradisional suku Mandar) belum dapat menarik wisatawan ke Majene. Begitu kegalauan disampaikan Bupati Majene, H Kalma Katta kepada para wartawan nasional di Pantai Barane, kemarin (Senin, 3/9).
Kalma berharap bantuan para wartawan untuk membantu menyosialisasikan melalui media tentang keberadaan perahu kuno tanpa mesin yang masih bisa bertahan di dunia teknologi sekarang. Dia juga berharap ada masukan tentang hal yang bisa diperbuat untuk meraih harapan menarik wisatawan ke Mandar, khususnya ke Kabupaten Majene.
Harapan bupati ‘gayung bersambut’. Para wartawan ini bersedia membantu. Mereka juga memberikan masukan tentang apa yang harus dilakukan agar wisatawan tertarik ke Majene.
Wartawan Trans TV, mengaku kagum menyaksikan Sandeq bertarung mengarungi lautan. Dia mengatakan sangat berpotensi untuk diburu para wisatawan.
"Tapi untuk sukses menarik wisatawan, perlu perencanaan yang matang. Sebaiknya setiap kedatangan tamu disambut dengan atraksi Sandeq," katanya.
Lainnya, juga mempersyaratkan sarana dan prasarana pendukung, seperti data tempat wisata, hotel-hotel, dan rumah makan. Semua fasilitas ini menjadi pertimbangan wisatawan.
Dari apa yang disampaikan para wartawan ini, publikasi dianggap paling utama.
Keberadaan para wartawan dari Jakarta ini ke Majene untuk menyaksikan pagelaran Sandeq Race yang memasuki Kabupaten Majene Siang tadi. Mereka difasilitasi Kementerian Pariwisata. Mereka terdiri dari wartawan media cetak, TV, Radio dan online.
Herlina yang mengaku berdarah Mandar, dari RRI Pusat mengatakan bahwa sektor pariwisata dapat meningkatkan perekonomian rakyat. Wisata Kuliner ikan terbang, katanya, telah menjadi bukti atas kesejahteraan yang diraih melalui sektor pariwisata.
"Dari pertunjukan Sandeq Race tadi, saya yakin pergerakan ekonomi hari ini sangat cepat," kata Herlina.
Untuk itu dia meminta Dinas Pariwisata Kabupaten Majene dapat mengembangkan potensi pariwisata yang ada di Majene. Dia mengaku akan senantiasa bersedia memberikan bantuan berupa informasi.
Gloria Hastanto, Kabid Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata mengatakan sebagus apapun potensi yang dimiliki, tidak akan diketahui masyarakat luas jika tidak ada informasi.
Dia mengusulkan agar Pemkab Majene menyediakan spot-spot tempat wisata yang tersusun secara apik. Dia juga mengusulkan agar disiapkan souvenir untuk para pengunjung.
"Sebaiknya ada souvenir misal miniatur Sandeq yang lebih kecil dibanding yang ada di kantor bupati, baju kaos yang ada gambar Sandeqnya supaya pengunjung yang datang membeli dan setelah dipakai di tempat asalnya, itu kan menjadi sarana informasi," katanya.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Disporabudpar), Abd. Qadir Thahir mengaku akan meningkatkan pembenahan terhdapa seluruh potensi pariwisata di Majene.
Demikian halnya Bupati Majene, berjanji akan terus mendorong Disporabudpar untuk terus berkreasi memajukan dunia pariwisata di Majene.
Diketahui, Sandeq tak henti mengikuti berbagai event sehingga dikenal di nusantara bahkan di dunia internasional. Pada Juli 2012, menjadi tamu kehormatan di Brest Festival 2012 di Perancis.Sandeq mewakili Indonesia bahkan Asia di festival dunia itu. Tapi meski telah mengarungi laut internasional namun belum dapat menarik wisatawan ke Mandar.(rizaldy)