Potret sisa bangunan Gubuk, usai dilahap Si Jago Merah, Sabtu (29/8/2020).
Majene, mandarnews.com – Satu Gubuk warga di Lingkungan Cilallang, Kelurahan Pangali – ali, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene hangus rata dengan tanah.
Kejadian ini tepat terjadi di depan Masjid Ilaikal Masir, Sabtu (29/8) malam.
Menurut saksi mata, Gusti (25) warga setempat yang sedang nongkrong yang tak jauh dari lokasi kejadian, ia langsung melihat api membakar gubuk yang berukuran 3×4 tersebut persis berada di belakang yang diketahui adalah Kamar.
” Saya baru datang pak jalan sama teman. Kebetulan, saya sering kumpul dekat dengan tempat kejadian tersebut,” jelas Gusti kepada mandarnews.com.
Kata Gusti, saat ia melihat rumah tersebut terbakar, api sudah cukup besar melahap gubuk tersebut. Dan ia bersama warga langsung bergegas mengambil air, yang ada di dekat dengan tempat kejadian.
” Kami langsung sama – sama memadamkan, karena Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) lama baru datang,” kata Gusti.
Gusti menjelaskan, rumah sangat cepat terbakar karena kencangnya angin, dan sulit untuk menyelamatkan barang – barang.
” Saya tidak tau persis kejadiannya, cuma kalau diperkirakan kejadiannya terjadi sekitar pukul 21 : 45 Wita, dan Damkar datang sekira 21 : 50 Wita. Sementara api berhasil dijinakkan, sekira 22 : 00, ” tandas Gusti.
Sementara itu, Ruslan (47) pemilik Gubuk, mengaku tidak tau persis kejadian tersebut, karena ia sedang tidak berada di rumah kecilnya itu.
” Saya sementara kumpul di depan Dinas Kesehatan bersama anggota, yang dimana memang jauh dari tempat kejadian. Hanaya tiba – tiba saja, ada warga yang mencari saya dan melaporkan bahwa rumah saya terbakar,” kata Ruslan.
Katanya, setelah sampai di kejadian, ia sudah melihat rumahnya rata dengan tanah.
Ruslan mengaku, jika kebakaran yang menimpahnya cukup membingunkan, karena tak ada arus listrik yang menuju di rumahnya tersebut. Dan seingatnya tak ada api yang menyala.
” Yang ada di dalam, Televisi, Lemari dan Pakaian, serta peralatan dan bahan dapur semuanya habis terbakar,” ujar Ruslan.
Ruslan menyebutkan, jika rumah tersebut memang rumah yang ia tempati setiap hari, karena ia sudah tidak bersama dengan istrinya tinggal.
” Semua pakaian saya habis, yang tersisa tinggal yang saya pakai, peralatan Pancing pun demikian, semuanya habis terbakar,” tambah Ruslan.
Saat ini, Ruslan tidak punya tempat tinggal lagi, dan berencana untuk tinggal bersama orang tuanya.
Diketahui, Ruslan berprofesi sebagai nelayan harian, yang dimana setiap hari ia pergi melaut. Sehingga, ia sendiri mengaku jarang berada di rumahnya.
” Tapi tetap ini rumah utama saya, makan disini, tidur disini. Hanya memang jarang disini, karena keseharian kami melaut. Kadang juga saya tidur di Masjid atau pos ronda yang ada di depan rumah, karena sulit juga tidur disini, karena tidak ada lampu,” ucapnya.
Dari penyelidikan mandarnews.com. Diketahui, selain Ruslan sendiri yang tinggal di rumah tersebut. Ternyata kadang – kadang Gusti juga biasa tinggal disitu. Hal tersebut diungkapkan oleh Ruslan (korban).
” Iya pak, kebetulan kita cukup dekat karena se profesi. Kadang kala, kalau saya melaut, lantas dia tidak pergi, dia baring – baring disini bersama istrinya biasanya,” tandas Ruslan.
Ruslan berharap, ada upaya dari pihak yang berwenang untuk mengusut penyebab kebakaran tersebut agar semuanya jelas.
Sementara di tempat kejadian, terlihat dari Kepolisian serta TNI mendatangi dan meninjau lokasi kejadian, serta melakukan introgasi terhadap korban dan saksi. Putra.