Sebanyak 74 Perguruan Tinggi Negeri Se Indonesia, Selasa (09/06), secara serentak menggelar pelaksanaan ujian masuk melalui jalur ujian tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN ).
Di Universtas Sulawesi Barat sebagai Perguruan Tinggi Negeri ( PTN ) baru, SBMPTN yang baru pertama kali digelar berlangsung di 31 lokasi di SMA dan SMK yang berada di kecamatan Banggae dan Banggae Timur.
Ujian masuk melalului SBMPTN ini terbagi atas tiga bidang masing – masing Saintek, Sosial Humaniora dan Campuran.
Sejak pagi, para peserta ujian sudah ramai mendatangi lokasi ujian diantaranya SMK Negeri 2, SMAN 1 dan SMAN 2.
Rektor Unsulbar Akhsan Djalaluddin bersama jajarannya seperti Wakil rektor bidang Akademik & Kemahasiswan Muhammad Saad, wakil rektor bidang Umum dan Anwar Sulili bersama tim monitoring dari Panitia Lokal SBMPTN 82 dari Universitas Hasanuddin, Professor Asmuddin Natsir melakukan pemantauan di lokasi pelaksanaan SBMPTN.
“Alhamdulillah, menjadi sejarah tersendiri bagi daerah ini dan bagi kampus Unsulbar bahwa mulai tahun ini sudah ikut dalam program SBMPTN, kita berharap dari ujian ini akan semakin meningkatkan kualitas Unsulbar sebagai perguruan tinggi negeri baru,” kata Rektor Akhsan.
Data yang dilansir di laman Dirjen Dikti, jumlah peserta SBMPTN 2015 sebanyak 693 ribu orang yang akan bersaing memperebutkan kursi kuliah di 74 PTN se Indonesia.
Khusus untuk peserta SBMPTN yang mengambil lokasi ujian di Majene sebanyak 386 orang, itu belum termasuk peserta ujian SBMPTN Unsulbar yang ujian di tempat lain namun menjadikan Unsulbar sebagai pilihan kedua.
Secara umum pelaksanaan ujian berlangsung lancar, sejumlah aparat kepolisian baik berpakaian seragam dan atau intel diturunkan menjaga pelaksanaan ujian.
Untuk memastikan pelaksanaan ujian berlangsung jujur dan sesuai aturan, pengawas yang diturunkan dari dosen Unsulbar dan para guru SMA – SMK melakukan pemeriksaan secara teliti dokumen siswa sebelum mengerjakan soal,
“Kita memeriksa foto copy ijazah yang dilegalisir atau surat keterangan lulus, itu untuk memastikan bahwa yang ujian bukan joki, kita cocokkan dengan peserta termasuk kartu ujian,“ kata salah seorang pengawas, Nurdin Saida, dari guru SMA 1 Majene.
Sehari sebelum SBMPTN atau pada Senin (08/06),
Panita SBMPTN Unsulbar mengumpulkan seluruh pengawas lokasi dan pengawas ruangan, para pengawas itu sendiri terdiri dari para dosen Unsulbar serta guru SMA/SMK di Majene.
Kepada para pengawas, wakil rektor Muhammad Saad meminta agar mengawasi segala gerak – gerik peserta untuk memastikan bahwa ujian berlangsung jujur.
Saad yang juga doktor ilmu politik itu mengingatkan sejumlah gerakan dapat saja menjadi bagian dari kode saat ujian.
“Batuk–batuk peserta ujian yang berirama atau ketukan pensil itu patut diwaspadai, macam – macam cara yang dilakukan bagi yang mau curang, pengawas harus jeli melihat itu, catat saja kalau ada yang mencurigakan, belum lagi alat komunikasi yang makin canggih dan terjangkau,” kata Saad.
Ia mengingatkan selama ujian berlangsung peserta sama sekali tidak dibenarkan meninggalkan ruangan apapun alasannya.
Di pertemuan pengawas SBMPTN itu, Kepala Biro Akademik Latif Dollah menjelaskan secara teknis pembagian naskah soal dan lembar jawaban serta pengumpulan lembar jawaban setelah peserta selesai mengerjakan soal. (Afsar)