Perguruan Tinggi Negeri ( PTN ) Unsulbar hari ini, Selasa (09/06) untuk pertama
kalinya akan menggelar ujian Penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Seleksi
Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( SBMPN ).
Ujian
tulis masuk Unsulbar ini serentak dilakukan bersamaan waktunya di 74 Perguruan
Tinggi Negeri Se Indonesia.
Sehari sebelum SBMPTN atau
pada Senin (08/06), Panita SBMPTN Unsulbar mengumpulkan seluruh pengawas lokasi
dan pengawas ruangan, para pengawas itu sendiri terdiri dari para dosen
Unsulbar serta guru SMA/SMK di Majene.
Pada pertemuan pemantapan
untuk pengawasan ujian, Rektor Unsulbar Dr. Akhsan Djalaluddin menjelaskan
ujian akan berlangsung di 31 ruangan di sejumlah SMK dan SMA di kota kabupaten
Majene.
Data yang dilansir di
laman Dirjen Dikti, jumlah peserta SBMPTN 2015
sebanyak 693 ribu orang yang akan bersaing memperebutkan kursi kuliah di
74 PTN se Indonesia.
Khusu untuk peserta SBMPTN
yang mengambil lokasi ujian di Majene
sebanyak 386 orang, itu belum termasuk peserta ujian SBMPTN Unsulbar yang ujian
di tempat lain namun menjadikan Unsulbar sebagai pilihan ke Dua.
“ Ini sejarah bagi kita di
Unsulbar dan Sulawesi Barat, karena inilah untuk pertama kalinya Unsulbar ikut
dalam SBMPTN, kita semua harus maksimal menjalankan tugas penting ini untuk
memastikan bahwa ujian SBMPTN berjalan sukses,” kata Rektor Akhsan di depan
seratusan pengawas.
Hadir dalam pertemuan Panitia dan Pengawas itu
antara lain : wakil rektor I Muhammad Saad, Wakil Rektor II Anwar Sulili, para
Dekan Unsulbar serta kepala biro Akamedik Latif Dollah.
Juga tampak ikut memantau pertemuan itu
Achmad Yasin Baeda dari Panitia Lokal 82 Universitas Hasanuddin ( Unhas )
Makassar.
Kepada para pengawas, wakil rektor Muhammad
Saad meminta agar mengawasi segala gerak – gerik peserta untuk memastikan bahwa
ujian berlangsung jujur.
Saad yang juga doktor ilmu politik itu
mengingatkan sejumlah gerakan dapat saja menjadi bagian dari kode saat ujian.
“ Batuk – batuk peserta ujian yang berirama
atau ketukan pensil itu patut diwaspadai, macam – macam cara yang dilakukan
bagi yang mau curang, pengawas harus jeli melihat itu, catat saja kalau ada
yang mencurigakan,belum lagi alat komunikasi yang makin canggih dan terjangkau”
kata Saad.
Ia mengingatkan selama ujian berlangsung
peserta sama sekali tidak dibenarkan meninggalkan ruangan apapun alasannya.
Di pertemuan pengawas SBMPTN itu, Kepala
Biro Akademik Latif Dollah menjelaskan secara teknis pembagian naskah soal dan
lembar jawaban serta pengumpulan lembar jawaban setelah peserta selesai
mengerjakan soal. (Afsar)