SDK membagikan bantuan di titik posko pengungsian di Mamuju.
Mamuju, mandarnew.com – Musibah gempa bermagnitudo 6,2 SR yang mengguncang Mamuju dan Majene pada Jumat dinihari (15/1) lalu mengundang perhatian berbagai pihak, tak terkecuali dari senator Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Barat (Sulbar), Suhardi Duka (SDK).
Tak perlu nampak mewah dengan berbagai protokol ketat seperti lazimnya pejabat-pejabat daerah menyalurkan bantuan. SDK ternyata menyisir pelosok pinggiran Kota Mamuju yang menjadi tempat pengungsian penduduk pada malam hari untuk menyalurkan bantuan sembako dan memastikan warga tak lapar dan kedinginan saat mengungsi.
“Sampai malam ini, total bantuan yang telah kita salurkan sebanyak 15 truk dengan mendatangi langsung lokasi pengungsian. Bantuannya berasal dari berbagai para dermawan yang saya kenal maupun yang mengenal saya, serta berbagai kolega yang secara aktif peduli akan kondisi Mamuju saat ini,” ujar SDK saat ditemui, Selasa malam (19/1).
Dalam pendistribusian bantuan ke masyarakat korban gempa tersebut, SDK sering mendapat keluhan masyarakat terkait lamban dan kurangnya bantuan yang diterima masyarakat. Ia pun berharap kepada seluruh masyarakat Mamuju untuk dapat memaklumi hal itu sebab jumlah bantuan memang tidak sebanding dengan banyaknya warga yang membutuhkan.
“Hampir seluruh masyarakat Mamuju terdampak gempa kemarin, dengan bantuan ini tentu jumlahnya tidak cukup. Saya pun sering kena marah masyarakat akan hal itu tapi saya berharap agar masyarakat dapat menerima dan selalu merasa cukup atas kondisi saat ini. Yang paling dibutuhkan saat ini selain bahan makanan ialah sarung dan selimut,” ungkap SDK.
Ia pun optimis, beberapa hari kedepan bantuan yang banyak akan terus berdatangan ke Mamuju melalui komunikasi yang dibangun dengan kolega-koleganya. Ia berharap masyarakat dapat tenang dan tak khawatir terkait hal itu.
“Kami sudah salurkan sejak Sabtu kemarin. Setiap malam mendatangi beberapa tempat pengungsian untuk memberikan bantuan ini. Asalnya ada dari dermawan dan kerabat yang ada di Sulsel, Sulteng, maupun Surabaya, serta teman-teman PSMTI juga turut memberikan bantuan,” papar mantan Bupati Mamuju 2 periode itu.
Jaringan-jaringan yang ada di luar Sulbar akan memberi bantuan kemari, lanjutnya, termasuk perusahaan-perusahaan yang ada, baik dalam daerah maupun luar daerah. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga didorong untuk memberikan bantuan ke Sulbar melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Terkait situasi pengungsi saat ini, legislator Komisi IV DPR RI itu berharap agar pemerintah tidak mempersulit proses penyaluran bantuan dengan mekanisme yang sulit seperti fotokopi dokumen kependudukan.
“Saya minta kepada Pemerintah untuk bersikap tanggap darurat dalam kondisi kebencanaan. Segera distribusi bantuan yang masuk, jangan terlalu menyusahkan masyarakat. Kalau kondisi sudah normal dan ekonomi bergerak, maka bantuan itu sudah tidak terlalu baik dirasa masyarakat sehingga makna kehadiran pemerintah berkurang ditengah masyarakat jika pendistribusian bantuan itu lambat,” kata SDK.
Ia juga berharap dan meminta kepada Pemerintah Mamuju maupun Sulbar untuk benar-benar mendata masyarakat dan kerusakan yang terjadi sehingga segera data tersebut dibawa ke Jakarta agar dana subsidi dapat segera turun.
“Membangun rumah itu bukanlah biaya murah, bahkan ada yang menabung bertahun-tahun untuk membangun rumah sehingga hal ini harus segera menjadi perhatian,” sebut SDK.
Sementara itu, menanggapi aksi penjarahan bantuan oleh warga, SDK mengaku hal itu memiliki dua sisi, sisi pertama merupakan kritikan, sedang yang lain ialah masyarakat yang kurang sabar.
“Penjarahan itu harusnya tidak perlu terjadi jikalau proses pendistribusian itu baik dan tidak rumit. Hal ini menjadi suatu koreksi atau kritik masyarakat terhadap hal-hal yang dilakukan pemerintah terhadap bantuan untuk pengungsi. Tapi dari sisi lain saya menyesalkan sikap sebagian masyarakat kita yang tidak sabaran, jangan menjarah dong. Sebab, jika hal itu dilakukan maka orang akan kapok untuk membantu kita,” pungkas SDK. (Sugiarto)
Editor: Ilma Amelia