JCH mencari nama mereka di daftar pemberangkatan haji tahun ini yang dipajang pihak Kemenag Majene di ruang Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kantor Kemenag Majene, Jumat (22/4).
Majene, mandarnews.com – Kementerian Agama (Kemenag) Majene kini telah menerima kuota pemberangkatan haji untuk tahun ini.
Sebanyak 115 jamaah calon haji (JCH) akan berangkat untuk haji tahun ini. Hal itu sesuai dengan kuota yang diberikan oleh pemerintah pusat untuk Kabupaten Majene.
Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kemenag Majene Muslim mengatakan, kuota tersebut mengalami penurunan sekitar 50 persen dari kuota yang ada di Majene.
“Sebanyak 260 JCH yang ada di Majene yang sudah melakukan pelunasan untuk dua tahun sebelumnya. Sementara kuota yang dapat berangkat sebanyak 115, jadi ada pengurangan sekitar 50 persen,” kata Muslim saat dikonfirmasi, Jumat (22/4) di kantornya.
Muslim menyampaikan, adanya pengurangan kuota pemberangkatan haji disebabkan oleh kebijakan pembatasan jumlah jamaah haji yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi karena pandemi Covid-19.
Pemerintah Arab Saudi pada tahun ini hanya menyediakan kuota satu juta jemaah haji untuk seluruh negara dan harus dibagi secara merata
Muslim menyampaikan, untuk pemberangkatan haji tahun ini juga terdapat syarat baru, yaitu JCH yang berusia di atas 65 tahun tidak boleh berangkat.
“Sesuai dengan aturan baru, JCH yang berusia 65 tahun ke atas belum bisa diberangkatkan untuk tahun ini,” jelas Muslim.
Adapun jumlah JCH yang berusia di atas 65 tahun yang masuk dalam data JCH yang sudah pelunasan dari 260 itu yakni sebanyak 56 orang.
“Yang berusia 65 tahun ke atas dipastikan untuk tahun ini tidak bisa berangkat,” tegas Muslim.
Saat ini, Kantor Kemenag Majene terus melakukan persiapan-persiapan pemberangkatan haji, termasuk untuk pemberitahuan kelengkapan-kelengkapan administrasi bagi JCH nantinya.
Sementara terkait jadwal manasik haji, Muslim mengatakan bahwa saat ini pihaknya belum menerima jadwal tersebut dari pusat.
Namun ia menekankan, yang akan mengikuti manasik haji nantinya adalah JCH yang pasti berangkat dan JCH cadangan. Perlu diketahui bahwa Kemenag Majene juga telah menyiapkan JCH cadangan sebanyak 25 orang.
Hal ini dipersiapkan untuk mengantisipasi adanya JCH yang terkendala saat detik-detik pemberangkatan.
Muslim pun berharap, pemberangkatan haji tahun ini dapat berjalan dengan baik dan JCH yang belum bisa berangkat tahun ini dapat diprioritaskan untuk pemberangkatan haji ke depannya.
Dengan adanya pemberangkatan tahun ini, kebahagiaan dan kesyukuran pun disampaikan oleh para JCH yang telah bertahun-tahun menabung untuk bisa ke Baitullah.
Salah satu yang bersyukur adalah Jamaluddin. Warga Desa Bonde Utara, Kecamatan Pamboang, ini mengaku telah bertahun-tahun menabung untuk bisa berangkat haji.
Jamaluddin mendaftar menjadi peserta haji sejak 2012 dan seharusnya telah berangkat dua tahun lalu karena sudah melakukan pelunasan.
Namun, karena tidak adanya pemberangkatan dua tahun terakhir karena pandemi Covid-19 keinginannya pun harus terhenti sesaat.
“Tapi alhamdulillah, karena tahun ini kami menjadi salah satu JCH yang dipastikan dapat berangkat. Suatu kesyukuran karena kami bagian dari orang-orang yang berkesempatan berangkat,” ungkap Jamaluddin.
Ia pun berharap, agar pemberangkatan haji tahun ini dan ke depannya dapat berjalan dengan baik tanpa ada kendala.
Seperti diketahui, Indonesia pada penyelenggaraan haji 2022 menerima kuota 100.051 jamaah. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia