Saat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Majene melakukan rapat koordinasi terkait adanya kenaikan harga sejumlah bahan pokok.
Majene, mandarnews.com – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Majene melaksanakan rapat koordinasi, Selasa (28/2/23) di ruang rapat Sekretaris Daerah (Sekda) Majene.
Rapat tersebut dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Majene, Ardiansyah. Dalam rapat, sejumlah organisasi perangkat daerah menyampaikan beberapa problematik (masalah) yang tengah terjadi saat ini di Kabupaten Majene.
Seperti kenaikan harga beras, bawang merah, penggunaan gas elpiji (subsidi) yang tidak tepat sasaran serta masalah lainnya seperti adanya SPBU di Majene yang diduga mengurangi takaran dari harga yang sudah ditentukan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Majene, Ardiansyah mengatakan, saat ini ada beberapa bahan pokok yang mengalami harga seperti beras, bawang merah dan minyak.
Solusinya kata Sekda, ada beberapa langkah yang akan dilakukan Pemda Majene, seperti memastikan pasokan yang tersedia. Lalu selanjutnya, mengidentifikasi perihal penyebab kenaikan harga sejumlah barang yang terjadi saat ini.
“Jadi kami mau cek dulu ketersediaan barang. Lalu selanjutnya memastikan penyebab kenaikan harga ini terjadi dimana, sehingga kami akan cek baik di pedagang, pemasok dan petaninya,” pungkas Ardiansyah, dikonfirmasi usai pelaksanaan rapat.
Meski demikian, ia juga menjelaskan bahwa memang saat ini ada keterbatasan ketersediaan minyak di Majene. Sehingga ini yang diduga menjadi penyebab adanya kenaikan harga, karena ketersediaannya terbatas.
“Solusi untuk minyak kita akan cari minyak curah dari Kabupaten Pasangkayu. Mengimbangi harga minyak premium yang tinggi,” kata Sekda.
Sementara untuk solusi untuk bawang merah, Pemda akan melakukan pembelian bawang untuk didistribusikan di pasar-pasar.
“Untuk masalah tabung gas elpiji subsidi (3kg) kami mengimbau kepada aparatur sipil negara (ASN) agar tidak menggunakan ini, karena ini diperuntukkan untuk masyarakat yang kurang mampu. Dan tentu nanti kami juga akan melakukan sidak ke rumah-rumah ASN secara berkala,” tukasnya.
“Terkait SPBU nya, nanti kami melakukan pengujian dulu, agar takarannya semua SPBU standar,” tutupnya.
(Mutawakkir Saputra)