Berbagai macam cara dilakukan untuk menyelamatkan pesisir pantai dari
ancaman abrasi dan hilangnya habitat asli biota laut. Diantaranya
dilakukan oleh puluhan pemuda di Binanga, Kecamatan Sendana, Kabupaten
Majene, mereka rela berbasah-basahan di pantai demi menanam mangrove,
Minggu (13/9/2015).
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Lariang Mamasa yang bekerja sama dengan Yayasan Pemuda Mitra Masyarakat Desa (YPMMD) yang diketuai oleh aktifis lingkungan, Azil Anwar. Kegiatan ini digelar dalam bentuk sosialisasi penanaman mangrove dengan tema "berbuat bijak pada bumi yang dipijak".
Para peserta yang terdiri dari anak-anak hingga dewasa ini dipandu oleh Azil Anwar ini tampak antusias mengikuti kegiatan yang berlangsung ditengah panas terik matahari. Mereka bergembira sampai rela berbasah-basahan demi ikut menanam mangrove untuk menyelamatkan biota laut, ancaman banjir rob dan abrasi pantai.
Sebelum ke Pulau Baluno yang merupakan pusat pembibitan dan pengembangan mangrove yang dikelola Azil Anwar sejak tahun 1990, terlebih dahulu para peserta mengikuti sosialisasi yang digelar dikediaman Azil Anwar. Kepada peserta, Azil Anwar menjelaskan apa itu mangrove, jenis-jenis mangrove dan manfaat mangrove itu sendiri untuk menyelamatkan pantai dari bahaya abrasi.
"Tanaman mangrove tumbuh di pinggir pantai dan mempunyai bermacam jenis spesies ini sangat bermanfaat baik keamanan masyarakat pesisir karena menjadi penopang ombak dan mencegah terjadinya abrasi pantai, serta buah dari beberapa jenis mangrove bisa dimanfaatkan menjadi obat, makanan cemilan seperti krupuk dan sebagainya," jelas Azil Anwar.
Satu persatu para peserta mengambil bibit mangrove yang berbagai macam jenis yang telah tersedia. Mereka diwajibkan untuk mengahafal nama jenis mangrove yang mereka ambil dipembibitan. Dengan mengikuti instruksi dari Azil Anwar, satu persatu mangrove ditanamkan ke pantai.Mereka terlihat semangat dan tak lupa mengabadikan moment yang langka ini untuk berfoto bersama peserta lainnya, bahkan tak jarang dari mereka berfoto selfie ditengah rimbunnya mangrove yang ditanam Azil Anwar puluhan tahun lalu.
Setelah semua bibit tertanam, peserta kemudian diarahkan untuk membersihkan batang tanaman mangrove yang sudah tumbuh. Hal ini dilakukan demi menjaga mangrove agar tetap tumbuh subur.
Mangrove yang dikelola Azil Anwar bersama YPMMD ini dimulai sejak tahun 1990. Saat itu berawal darui keprihatinan Azil Anwar akan bahaya abrasi pantai yang dapat mengikis tanah pemukiman penduduk. Sejak dari situlah Azil Anwar memulai untuk mengembangkan tanaman mangrove di kampung tempat tinggalnya.
Saat ini mangrove yang dikelolanya bersama masyarakat Binanga telah mencapai 60 hektar luas mangrove yang tumbuh subur. Azil Anwar juga sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan atas jasa-jasanya sebagai aktifis lingkungan. Terakhir yang ia dapatkan penghargaan Kehati Award 2014 dari Yayasan Kehati. Kehati Award tahun 2014 lalu diterima oleh Azil Anwar berkat upayanya untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia. (Irwan/Haslan)