Busman dan Asdar, nelayan yang sempat dikabarkan hilang melaut, mendapat perawatan medis di Puskesmas Sendana II sesaat setelah ditemukan.
Sendana, mandarnes.com – Dua nelayan warga Totolisi Tengah, Busman (25) dan Asdar (29 tahun) ditemukan. Sebelumnya, keduanya dikabarkan hilang melaut setelah tidak pulang sesuai waktu kebiasannya melaut.
Informasi hilangnya dua nelayan ini diperoleh Polsek Sendana dari kerabat kedua nelayan tersebut, Sarman. Disebutkan, nelayan Totolisi Tengah ini turun melaut sekira Pukul 17.00 Wita, Rabu (1/8), berniat menangkap cumi-cumi. Keduanya menggunakan perahu bodi kecil warna Abu-abu kombinasi merah putih.
Di sekitar badan kapal tersebut ada tulisan bertuliskan ‘Marwah’.
“Sekitar Pukul 09.16 Wita pagi tadi, sempat menghubungi nomor handpone Burman, dan bicara sekitar 10 detik menanyakan posisi dan keadaan. Busman mengatakan bahwa kedua Mesin tdk bisa bunyi (macet) dan posisi pada saat itu di perkirakan berada di perairan Lingkungan Apoleang Kelurahan Mosso Dhua. Namun belum sempat berbicara banyak sambungan handphone dengan Burman terputus,” demikian informasi yang diterima Polsek Sendana.
Kerabat kedua nelayan ini gelisah, apalagi angin berhembus kencang di beberapa wilayah Kecamatan Sendana pagi tadi. Mereka langsung mengutus salah seorang keluarganya melapor ke Polsek Sendana, sembari yang lain melakukan pencarian.
Merespon laporan warga, Kapolsek Sendana AKP. Achmad Syarif Tola, SH langsung memimpin anggota melakukan pencarian dengan menggunakan perahu nelayan. Pencarian dimulai dari pantai Totolisi hingga memutar sampai perairan Desa Sirindu.
Setelah berjam-jam aparat Polsek Sendana melakukan pencarian terhadap korban tiba-tiba Ka. SPKT BRIPKA ASRULLAH mangabarkan bahwa posisi korban dikabarkan berada diperairan Lingk. Labuang Kel. Mosso Kec. Sendana. Korban Burman sendiri yang memberi kabar melalui pensel kepada pihak kerabat di Desa Totolisi yang selanjutnya dilaporkan kepada Ka. SPKT Polsek Sendana.
Dari petunjuk tersebut Tim pencari korban Polsek Sendana yang terbagi 2 regu yaitu 1 regu menggunakan perahu nelayan dan 1 regu selaku tim evakuasi darat bergerak menuju lokasi yang dimaksud bersama beberapa waraga, pihak keluarga, dan Kepala Desa Totolisi, Suardi.
Setiba di lokasi tim langsung menemukan perahu Busman tengah terombang-ambing di pesisir pantai Labuang dan langsung dilakukan evakuasi ke pinggir pantai dan dilakukan pengecekan kondisi korban di rumah warga yang terdekat dari bibir pantai Labuang.
Karena kondisi korban dalam keadaan lemas dan stres sehingga korban diberikan makan dan minuman untuk memulihkan kondisinya dan menstabilkan kondisi Psikologisnya.
Menurut penjelasan Busman, perahu yang dikemudikannya saat itu hanyut dikarenakan mesin mengalami kerusakan sehingga berusaha untuk membunyikan mesin cadangan, namun sekitar 20 mil dari darat mesin cadangannya pun macet karena kehabisan bahan bakar, hingga perahunya terombang ambing di tengah lautan tanpa arah.
Dengan kekuatan angin laut korban berusaha merapat ke pantai dengan menggunakan bahan plastik penutup perahu untuk dijadikan sebagai layar. Upaya ini berhasil sampai korban mendekati bibir pantai sehingga mudah ditemukan oleh tim pencari yang menggunakan perahu.
Setelah korban beristirahat, beberapa saat, Kapolsek Sendana AKP. Achmad Syarif Tola, SH bersama anggotanya membawa korban ke Puskesmas Sendana untuk diperiksakan kondisi kesehatannya, dan menurut keterangan Dokter bahwa hasil pemeriksaan medis, Busman dan Asdar dalam keadaan baik dan sehat. Tapi Dokter menyarankan agar keduanya perlu proses pemulihan dulu dengan beristirahat selama 2 hari dan selanjutnya mereka di bawa pulang kerumah keluarganya dengan menggunakan Randis Patroli.
Kepala Desa Totolisi, Suardi, melalui media ini, mewakili keluarga mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya atas upaya dan kerja keras jajaran Polsek Sendana yang turun langsung melakukan pencarian terhadap warganya.(Haslan)