Senam sehat
Majene, mandarnews.com – Ratusan orang dari berbagai usia dan profesi menggoyang Taman Kota (Tako) Majene dengan gerakan senam, Jumat (19/05/2017). Kegiatan senam ini merupakan rangkaian Perayaan Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) ke 109.
Usai menggoyang Tako, masa kemudian bergerak menyebar di berbagai penjuru kota Majene. Mereka menyebar sambil menenteng kantongan plastik untuk sampah yang mereka pungut. Sampah-sampah yang ditemukan “dilumat” tanpa sisa.
Rangkaian peringatan HBDI ke 109 tidak hanya berhenti pada kedua kegiatan ini, senam dan bersih-bersih lingkungan kota. Tapi hari ini masih dilakukan kegiatan donor darah di teras Boyang Assamalewuang Mandar Majene.
Dan puncak peringatan HBDI ke 109 yang akan berlangsung esok, Sabtu (20/05/2017 dipusatkan di kecamatan Malunda. Salah satu Panitia HBDI dr Yupie Handayani mengatakan, bahwa pada puncak perayaan HBDI tersebut, pihaknya akan memberikan pelayanan dokter spesialis gratis di Puskesmas Malunda.
Kami akan datangkan empat dokter spesialis sekaligus untuk memberikan pelayanan gratis di Malunda,” ucapnya.
Kegiatan itu dilaksanakan di Malunda, sebab kata dia, kecamatan Malunda menjadi wilayah yang paling jauh jaraknya dari pelayanan kesehatan tingkat II. Untuk meramaikan acara tersebut, sebelumnya pihaknya juga telah menggelar senam sehat, donor darah dan pembersihan lingkungan kota Majene, Jumat (19/5/2017) pagi.
Pembukaan HBDI 109 sebelumnya telah dilaksanakan pada Kamis (18/5/2017) kemarin, di Ruang Pola Sekda Pemkab Majene. Dalam acara tersebut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Majene, dr Evawaty menyebut, tugas utama dokter yakni memberikan pelayanan pada masyarakat. Hal itu jelas tertuang dalam kode etik dan sumpah.
“Pada momen HBDI sekaligus milad dokter nasional ini, kami ingin mengingatkan tanggung jawab moril itu,” jelas dr Evawaty disela workshop.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa untuk mengoptimalkan tanggung jawab moril, IDI Majene lakukan penguatan kapasitas tenaga medis rekan kerja dokter. Melalui pembekalan ilmu dan metode praktis.
Kata Eva, pengetahuan petugas kesehatan mesti selalu diupdate. Agar mempermudah proses pelayanan pada pasien. “Makanya kami hadirkan perawat dan bidan se Majene sebagai mitra kerja dokter dalam pelayanan kesehatan,” ujarnya.
https://mandarnews.com/2017/05/18/puncak-peringatan-hari-bakti-dokter-indonesia-ke-109-dipusatkan-di-malunda/
Menurut dia, Perawat dan bidan yang dihadirkan bukan hanya petugas di layanan kesehatan. Tetapi mahasiswa dan alumnus sekolah kesehatan pun ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
Selain itu, peningkatan kompetesi juga akan dilakukan untuk dokter se Majene. Agenda tersebut rencananya dilaksanakan usai hari raya Idul Adha. “Agenda hari bakti ini berlangsung hingga Oktober nanti,” ucap Kepala Badan Pengembangan dan Penelitian Daerah (Balitbangda) Majene itu.
Di tempat yang sama, dr Yupie Handayani, menambahkan perawat dan bidan dibekali metode teranyar penanganan atonia uteri, luka akut dan kronik. Serta pembekalan basic life support atau Bantuan Hidup Dasar (BHD). Mereka juga diberikan bimbingan sekaitan etika perawatan pasien.
Perawat dan bidan yang dihadirkan mencapai 200 orang. Kata Yupie, pembekalan perawat dan bidang sebagai tindaklanjut rekomedasi hasil penelitian Balitbangda Majene. Sebab ditengarai beberapa kasus kematian pasien disebabkan tenaga medis yang kurang kompeten. (ashari)