Salding Matto, Pengurus Ansor Majene.
Majene, mandarnews.com – Isra mi’raj adalah perjalanan sang revolusioner sejati manusia yang istimewa,
manusia yang telah memberi suri tauladan kepada dunia bahwa begitu indahnya berakhlak mulia, manusia yang bisa memberi syafaat dihari kelak Nanti, tiada lain yakni Rasulullah Muhammad Saw,Beliau telah diperjalankan atas kehendak kekasihnya , lalu kemudian perjalanan ini dilakukan dimalam hari sampai pagi dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis.
Sebelum peristiwa ini terjadi Rasulullah Saw sedang dalam keadaan berduka, dia telah kehilangan Sosok perempuan yang menemani beliau berdakwah, yang selalu mendukung dan mensupport dengan penuh keikhlasan yaitu Khadijah Ra, selang beberapa hari kemudian kembali lagi kehilangan seorang yg telah melindungi beliau berdakwah, beliau sendiri adalah pamannya yakni Abu Thalib.
Berbagai sumber dan referensi yang menceritakan peristiwa Isra Mi’raj, dalam perjalanan beliau ditemani oleh malaikat Jibril dengan memakai kendaraan Al-Buraq, namun malaikat jibril hanya bisa mengantar sampai langit yang ketujuh, berdasarakan literatur yang dibaca oleh penulis malaikat jibril tidak bisa sampai ke sidratul muntaha.
Seluruh umat Islam didunia ketika memasuki bulan Rajab banyak amalan dan larangan yang dianjurkan kepada umat islam meskipun bulan sebelum dan sesudah tetap dianjurkan, akan tetapi ada sesuatu hal yg istimewa dibulan Rajab,memasuki tanggal 27 Rajab adalah puncak bulan Rajab semua ummat Islam berbondong-bondong melakukan kegiatan peringatan Isra-Mi’raj dengan berbagai bentuk varian, tiada lain dengan maksud sebagai bukti kecintaan dan keyakinan kepada Rasulullah Muhammad Saw.
Meskipun Isra Mi’raj pada saat itu tidak semua ummat menerima dan meyakininya dengan berbagai alasan salahsatunya
“untuk melakukan perjalanan itu butuh waktu bertahun-tahun sedang Rasulullah Saw hanya satu malam saja melakukan perjalanan”
tetapi karna atas kehendaknya(Tuhan) maka semua bisa terjadi,bahkan sampai ada yang menghujatnya namun hujatan itu tidak dibalas dengan hujatan pula, melainkan beliau tetap terlihat tenang dengan sikap pemaaf, lemah lembutnya sehingga dengan perlahan ummat Islam percaya hingga sampai saat ini.
Hikmah dari peristiwa Isra Mi’raj adalah ketika semua cobaan dan ujian yang diberikan tuhan kepada hambanya, semua mesti dihadapi dengan kesabaran maka yakin dan percaya betapa manisnya sebuah kesabaran, Mungkin inilah cara tuhan memperlihatkan kemahakuasaannya.
Dimomen bulan Rajab ini marilah senantiasa memperbanyak muhasabah diri, mengasah iman meningkatkan kecintaan terhadap Rasulullah Muhammad Saw dengan memperbanyak shalawat kepadanya, menjadikannya sebagai idola yang tak tertandingi oleh siapapun.
“Menjadikan Agama sebagai inspirasi bukan sebagai aspirasi”
KH. Hasyim Asy’ari
Penulis : Salding Matto
Editor : Haslan