Majene, mandarnews.com – Sewa alat berat jenis excavator miliki bidang kebersihan Majene dipertanyakan. Pasalnya, excavator pabrikan Hyundai yang sebelumnya milik Dinas Tata Ruang Pemukiman dan Kebersihan (Distarkimber) yang kini beralih ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Majene disewakan.
Padahal, aturan menyewakan alat berat tersebut tidak diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) dan tidak berkontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal tersebut dibenarkan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Mas’ud.
Setahu saya, hanya Dinas PU (Pekerjaan Umum) yang masuk PAD (sewa alat beratnya),” singkat Mas’ud, Senin 16 Januari 2017.
Salah satu pengusaha di Majene, Rahman atau lebih akrab disapa Obi mengaku pernah menyewa alat berat tersebut untuk pembangunan rumah toko miliknya di Soreang, Kecamatan Banggae . Pekan lalu, ia menyewa alat berat tersebut dengan tarif Rp. 1 juta per hari. Belum termasuk gaji operator dan bahan bakar excavator.
“Saya bayar ke Agus sebagai penanggung jawab. Baru setengahnya saya bayar, Rp. 3,5 juta nanti cair uang saya baru dilunasi. Ku tahu kalau itu (excavator bidang kebersihan) karena saya pinjam ke Efendy Gasong dulu,” jelas Obi.
Proyek pembangunan ruko penjualan material bangunan milik Obi menggunakan dua alat berat. Excavator milik Obi pabrikan Komatsu dan excavator milik kebersihan pabrikan Hyundai.
Saat dikonfirmasi, mantan Kadistarkimber, Efendy Gasong saat ini menjabat Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Majene membantah pernah menyewakan excavator tersebut. Menurutnya, excavator tersebut memang biasa dipinjamkan dengan catatan, semua biaya operasional ditanggung peminjam.
Intinya tidak pernah disewakan, kalau disewakan itu resmi, ini kepentingan bersama ini. Di Dinas PU memang ada aturannya untuk menyewakan. Ada perda yang mendukung dia. Tidak sama ini di Dinas PU. Disana resmi disewakan,” jelas Efendy Gasong.
Selain itu, Efendy Gasong membantah excavator yang dipakai Obi di Soreang adalah milik bidang kebersihan. Ia menyebutkan, alat berat tersebut adalah milik Obi pribadi.
“Miliknya sendiri itu, saya tidak tahu itu masalah alat berat, tidak pernah. Kau dengar dimana itu,” kilahnya. (Irwan)