- Penulis : Muhrawi Yunding
- Jabatan : Staf Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, Mahasiswa Program Magister Ilmu Keperawatan Universitas Hasanuddin
Kabupaten Majene merupakan sebuah daerah dengan endemisitas yang cukup tinggi penyakit malaria. Daerah dengan kondisi alam yang sangat mendukung bagi perkembanga biakan nyamuk dengan berbagai jenis serta mobilitass penduduk ke daerah endemis malaria.
Seperti Kalimantan dan Papua yang cukup tinggi pula membuat Majene kesulitan untuk melepas predikat endemis malaria.
Eliminasi malaria merupakan salah satu cara untuk mewujudkan masyarakat hidup sehat, terbebas dari penularan penyakit malaria.
Eliminasi malaria secara nasional direncanakan pada tahun 2030, sedangkan Majene sendiri direncanakan eliminasi malaria tahun 2018, program ini di mulai sejak terbitnya SK Menteri Kesehatan No 293/MENKES/SK/IV/2009 tentang eliminasi malaria.
Dalam mencapai status eliminasi sebuah kabupaten harus memenuhi beberapa indicator sesuai yang telah ditetapkan dalam SK Mentri Kesehatan No 293 tahun 2009. Antara lain, Annual Parasite Incidence (API) < 1/1.000 penduduk selama 3 tahun berturut-turut, tidak ditemukannya kasus local minimal 3 tahun berturut-turut. Serta surveilans migrasi yang aktif di setiap desa dan kecamatan.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Majene menujukkan bahwa adanya penurunan jumlah penderita malaria yang signifikan dari tahun ke tahun.
Dari data diatas menunjukan bahwa Majene dari tahun 2012 sampai dengan 2016 memiliki capain API < 1 / 1.000 penduduk, untuk surveilans migrasi sejak tahun 2009 terus di galakkan. Dengan melatih para kader, membentuk Pos Malaria Desa serta mengadvokasi para pengambilan kebijakan di tingkat kecamatan dan desa.
Terutama para kepala desa yang bersentuhan langsung dengan warganya. Sampai saat ini semua petugas kesehatan terutama di daerah dengan angka mobilisasi penduduk ke daerah endemis cukup tinggi terus meningkatkan pemeriksaan sediaan darah untuk menemukan secara dini jika ada kasus malaria.
Selanjutnya sejak tahun 2015 tidak ditemukan kasus local sehingga diharapkan tahun 2018 Majene dapat memenuhi syarat untuk mendapat predikat eliminasi malaria. Capaian program malaria Dinas Kesehatan didapatkan berkat beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan seluruh UPTD serta lintas sector terkait dalam penanggulangan penyakit malaria.
Antara lain, Mass Blood Survey (MBS), survey vektor, pembagian kelambu massal, abatesasi serta penebaran ikan pemakan jentik dibeberapa lokasi yang memiliki perindukan nyamuk. Ditingkat Puskesmas, kegiatan penyebarluasan informasi tentang pencegahan malaria terus di galakkan.
Baik dengan metode penyuluhan kelompok maupun perorangan.
Keberhasilan Majene menyandang predikat eliminasi malaria di tahun 2018 sangat tergantung dari peran sarta masyarakat, lintas program dan lintas sector malalui pengaktifan POSMALDES. Serta memperkuat jejaring kemitraan melalui forum GEBRAK Malaria.
Dari ulasan diatas menunjukkan bahwa Majene telah siap mendapatkan sertifikat eliminasi malaria tahun 2018 di tunjang dengan adanya sumber daya manusia yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Majene yang kompeten dibidang penanggulangan vector (Entomologi). (***)