Wabup Mamuju Ado Mas’ud sidak ke pusat pelayanan RSUD Mamuju. (Foto: Sugiarto)
Mamuju, mandarnews.com – Wakil Bupati (Wabup) Mamuju Ado Mas’ud melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju dan meninjau pusat pelayanan dan ruang perawatan pada Kamis (15/7).
Sidak itu dilakukan usai ratusan tenaga kontrak di RSUD Mamuju mogok kerja sejak Senin 12 Juli lalu karena gaji mereka belum dibayar sejak April.
Dalam kunjungan itu, Ado menyampaikan kekhawatirannya terhadap pelayanan di RSUD.
Sejak dilantik, Ado bersama Sutinah Suhardi sebagai Bupati dan Wabup Mamuju telah memanggil Direktur RSUD Mamuju untuk mencari solusi.
“Tetapi hasil analisa kita yang sebenarnya adalah inisiatif dari Direktur rumah sakit saja, kita mau lihat karena kalau semua persoalan itu diserahkan ke Ibu Bupati jadi pikiran kita untuk apa ada Direktur kalau tidak ada solusi yang diambil atas persoalan ini,” terang Ado.
Menanggapi soal dicabutnya surat keputusan (SK) paramedis yang jadi problem tak dibayarnya tenaga kontrak itu, Ado mengatakan jika ada opsi lain yang seharusnya diambil oleh pihak manajemen rumah sakit, yakni menerbitkan SK dari Direktur untuk membayarkan honor tenaga medis yang mogok.
Ado pun menyayangkan sikap Direktur RSUD Mamuju yang menganggap hal ini biasa saja dan tidak mampu ditangani dan menyebutkan tidak semua persoalan harus diserahkan pada Bupati.
“Kalau semua persoalan langsung ke Bupati, untuk apa ada Kepala Dinas dan Direktur rumah sakit, seharusnya fungsi dari Direktur itu membantu Bupati menyelesaikan masalah,” ujar Ado.
Usai melakukan sidak, Ado menuturkan akan segera menyampaikan hal ini pada Bupati Mamuju untuk mengevaluasi manajemen.
“Hal ini akan langsung disampaikan ke Bupati, kondisi pelayanan saat ini dan selanjutnya kita akan mencarikan solusi dan mengambil tindakan cepat atas persoalan ini karena dari awal saya dan Ibu Bupati sudah memprediksi ini akan terjadi kalau tidak ada inisiatif dari manajemen rumah sakit sendiri,” urai Ado.
Baca juga : Tiga Bulan Tanpa Gaji, Nakes Sebut Direktur RSUD Mamuju Tak Becus
Sementara itu, salah satu petugas intalasi rawat inap RSUD Mamuju Hermawati membeberkan bahwa ada 224 petugas nakes yang bertugas di RSUD tersebut. Mogoknya nakes tersebut memengaruhi pelayanan di RSUD Mamuju.
“Saya harap agar segera diterbitkan SK dan memenuhi tuntutan para tenaga honorer,” ucap Hermawati.
Adapun tuntutan nakes RSUD Mamuju sebagai berikut;
1. Memberikan perlindungan kesehatan untuk seluruh tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat;
2. Memberikan jaminan kesehatan bagi keluarga inti seperti yang telah ada sebelumnya; dan
3. Memberikan hak-hak yang berkaitan dengan kesejahteraan para petugas pelayanan RSUD Mamuju.
Reporter: Sugiarto
Editor: Ilma Amelia