Mamasa, mandarnews.com – Kondisi geografis serta perubahan cuaca menjadi tantangan tersendiri dalam pelaksanaan pemilihan umum khususnya pada tahapan distribusi logistik.
Di Sulawesi Barat, Komisi Pemilihan Umum ( KPU) setempat kembali menggelar simulasi distribusi logistik kotak suara berbahan karton duplex dengan metode melintasi sungai berarus deras, serta lembah pegunungan yang terjal di kabupaten Mamasa.
Anggota KPU Sulawesi Barat, Farhanuddin, Minggu (30/12) menjelaskan, simulasi distribusi kotak suara di Mamasa berlokasi di kawasan sungai Mamasa yang berarus deras
Simulasi yang juga berlanjut ke kawasan lembah pegunungan yang terjal tersebut dihadiri para anggota KPU Sulbar antara lain Farhanuddin dan Adi Arwan Alimin.
Anggota KPU kabupaten Mamasa juga mengikuti simulasi masing – masing Marthen Buntupasau, Harun Al Rasyid serta Sumarlin.
Sekretaris KPU Sulbar Rahman Syam bersama kasubag Logistik KPU Sulbar, Budiman serta kasubag Data KPU Mamasa, Yenny L. Buntuarruan.
Jalannya Simulasi
Simulasi distribusi kotak suara pemilu berawal dari kantor KPU Mamasa, sejumlah kotak suara karton dibawa menggunakan dua sepeda motor dengan cara diikat di sadel.
Tantangan distribusi mulai terjadi, saat motor pengangkut kotak suara harus akan menuju TPS yang belum memiliki akses jalan.
Motor pengangkut kotak awalnya harus melewati lereng perbukitan yang difungsikan sebagai jalan.
Tantangan makin berat ketika tidak ada lagi akses jalan sama sekali.
Kotak suara terpaksa dipikul menyeberangi sungai Mamasa yang deras.
Akibat derasnya arus sungai, karena di bagian hulu terjadi hujan lebat, petugas pembawa kotak terpeleset di tengah sungai, kotak suara lepas dan hanyut terbawa arus.
Petugas lain yang masih berada di tepi sungai memburu kotak dan mendapatkan kembali kotak di bagian lain sungai.
Setelah kotak berhasil diraih kembali, KPU Sulbar dan KPU Mamasa kemudian mengecek kondisi kotak. Usai pembungkus kotak suara dibuka, kondisi kotak tetap kering, isi kotak juga tetap aman.
” Kotak suara saat didistribusi memang dibungkus dengan plastik, dan kita lihat sendiri, meski hanyut di sungai, kondisi kotak tetap aman. Secara real, kondisi sebagian daerah di Sulbar memang demikian, banyak TPS yang dijangkau dengan melewati sungai, gunung dan lautan,” kata Farhan yang juga koordinator wilayah Mamasa.
Simulasi berlanjut dengan distribusi kotak ke sebuah TPS yang berada di pegunungan yang hanya bisa diakses dengan berjalan kaki. Tantangan lainnya, petugas harus ekstra hati-hati berjalan karena jalan tanah licin, intensitas hujan saat masa distribusi sedang tinggi.
” Dengan tantangan yang ada, baik kondisi geografis dan atau hujan, kami sudah siap. Dengan simulasi ini juga membuktikan bahwa kotak suara berbahan duplex aman,” kata anggota KPU Mamasa, Marthen Buntupasau.
Seperti diberitakan sebelumnya, pekan lalu, KPU Sulbar juga menggelar simulasi pengiriman kotak suara ke pulau terpencil. Saat distribusi itu, kotak dibungkus plastik meski jatuh ke laut, tetap aman. (afsar)