Silaturahmi Gernas Tastaka dengan Wamenag. Sumber foto: kemenag.go.id
Jakarta – Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid menerima tim Gerakan Nasional Berantas Buta Matematika (Gernas Tastaka).
Pertemuan yang membahas upaya pemberantasan buta matematika melalui lembaga pendidikan agama dan keagamaan ini berlangsung di Kantor Kementerian Agama (Kemenag).
Tim dipimpin oleh Lili Wahid sebagai pembina Gernas Tastaka. Kepada Wamenag, Lili Wahid menyampaikan keprihatinannya atas kemampuan matematika siswa Indonesia yang kurang menggembirakan.
“Survey internasional menempatkan kemampuan matematika pelajar Indonesia ada di peringkat kedua dari bawah,” ujar Lili di Jakarta, Rabu (12/02/2020).
Menurut adik kandung Gus Dur ini, peringkat Indonesia dalam kemampuan matematika masih di bawah negara-negara di Asia Tenggara.
“Dengan Vietnam misalnya, kita masih kalah dengan mereka. Apalagi Singapura yang ada di peringkat pertama,” kata Lili.
Ia menjelaskan, kegelisahan ini mendorong sejumlah kalangan untuk melakukan gerakan bersama dalam penguatan pembelajaran matematika di Indonesia.
“Ini semua yang mendasari munculnya Gerakan Nasional Berantas Buta Matematika,” sebut Lili.
Presidium Gernas Tastaka mengajak Kemenag terlibat lebih serius dalam gerakan ini. Salah satu upayanya adalah melakukan peningkatan kompetensi guru matematika di madrasah.
Wamenag pun menyambut baik ajakan Gernas Tastaka untuk meningkatkan mutu pembelajaran matematika di Indonesia, lebih khusus di madrasah.