“Kami menyambut baik gagasan Presidium Gernas Tastaka dalam upaya peningkatan praktik pembelajaran matematika di Indonesia pada umumnya dan di madrasah,” ucap Wamenag.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengaku, matematika masih menjadi mata pelajaran yang kurang diminati sebagian siswa.
“Selama ini siswa merasa takut terlebih dahulu ketika mendengar kata matematika. Anggapan mereka susah ditambah guru yang terlihat galak sehingga membuat mereka berada di bawah tekanan ketika belajar,” tutur Wamenag.
Ia berharap, kedepan matematika tidak lagi dianggap pelajaran sulit dengan meningkatkan kemampuan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa.
“Ini adalah tantangan besar bagi guru matematika bagaimana membuat siswa menyukai matematika dengan cara penguasaan konten dan metode pembelajaran yang menyenangkan,” tukas Wamenag.
Kemenag juga mengapresiasi pelibatan beberapa madrasah yang dijadikan piloting dalam gerakan ini dan berharap kerjasama ini terus meningkat.
“Apresiasi kami sampaikan untuk penunjukan beberapa madrasah menjadi piloting gerakan ini dan selanjutnya secara teknis diatur dengan Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah,” beber Wamenag.
Semoga, lanjutnya, terwujud kerjasama untuk memberi warna baru madrasah dalam literasi matematika. (rilis Kemenag)
Editor: Ilma Amelia