Majene, mandarnews.com – Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Majene menjalani uji kompetensi keahlian, Kamis 9 Maret 2017. Jika lulus, siswa SMKN 1 Majene dari jurusan tata boga dan perhotelan tersebut akan mendapatkan sertifikasi yang berlaku di negara yang termasuk anggota Association of South East Asia Nations (ASEAN).
Diantaranya Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja. Menurut Wakil Ketua Panitia, Zukhrinab Abdul Kadir, uji kompetensi tersebut akan berlangsung selama dua hari.
Siswa tersebut akan diuji lembaga sertifikasi profesi yang dinaungi Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia (RI).
“Berlangsung hari ini, 9 Maret dan besok 10 Maret 2017. Siswa kami diuji LSP (Lembaga Studi Profesi) Angin Mammiri yang dinaungi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) dan Kemendikbud dan Kemenpar),” kata Zukhrinab.
Selain SMKN 1 Majene, SMKN 2 Polman dan Madrasa Aliyah Kejuruan tekhnologi dan industri Polman ikut uji kompetensi yang dipusatkan di gedung SMKN 1 Majene ini. Sebanyak 40 siswa mengikuti uji kompetensi tersebut, 10 siswa jurusan tata boga dan sembilan jurusan perhotelan dari SMKN 1 Majene. Sisanya, berasal dari Polman.
“Ini sangat bagus bagi siswa agar kompetensi siswa tersertifikasi dari lembaga pihak ketiga, LSP,” kata Kepala Sekolah SMKN 1 Majene, Sudarfiana.
Lembaga penguji tersebut terdiri dari tiga orang tim assesor. Diantaranya, Chairil Anwar, Yuli dan Harnaeni. Chairil menjelaskan, pihaknya akan menilai kompetensi keahilan siswa dari masing-masing jurusan.
“Kami akan menguji sampai dimana kemampuannya, apa sudah bisa dikatakan kompeten atau sejauh mana yang didapatkan selama sekolah. Kalau lulus, akan disertifikasi,” kata Chairil.
Selain itu, kata Chairil, sertifikasi yang akan diberikan tersebut akan mempermudah siswa untuk terjun langsung didunia kerja maupun saat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Sertifikat tersebut bisa dipakai melamar pekerjaan di negara anggota Asean.
“Se-Asean berlaku, ada jaminan kompetensi. Ini salah satu cara menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dan go internasional,” lanjut Chairil. (Irwan)