Majene – Ada yang unik dalam pelaksanaan Upacara Bendera dalam rangka memperingati hari kemerdekaan yang ke-73 di SMK Negeri 1 Majene kali ini. Tidak seperti biasanya upacara di sekolah berlangsung dimana pesertanya mengenakan seragam sekolah dan Guru serta Staf mengenakan Pakaian Dinas Harian.
Pagi ini upacara HUT RI dilaksanakan dengan kemeriahan siswa-siswinya menggunakan baju adat, yang didominasi Baju adat Mandar. Begitupula dengan guru dan Staf. Nyaris seluruh warga sekolah mengenakan pakaian adat dan kain tradisonal Mandar.
Pembina Upacara sedianya kepala SMK Negeri 1 Majende, tapi diwakilkan kepada wakil Kepala Sekolah urusan Kesiswaan, St.Nasrah, karena Kepala Sekolah mengikuti undangan pelaksanaan upacara di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Majene.
St. Nasrah sendiri sejak dua hari lalu mengumumkan kepada warga sekolah agar mengenakan pakaian adat. Hal ini dilakukan selain untuk meningkatkan rasa cinta mengenakan pakaian daerah pada warga sekolah juga untuk menjaga kelestarian budaya yang mengacu pada kearifan lokal.
Hal lain yang menjadi dasar pelaksanaan upacara dengan penggunaan baju adat ini juga adalah turut mengapresiasi surat edaran dari Kementrian Pendidikan Republik Indonesia tentang pelaksanaan upacara peringatan hari kemerdekaan pada instansi dan unit kerja yang ada dalam naungan Kementrian Pendidikan Nasional, dimana dalam surat edaran tersebut menginstruksikan penggunaan baju adat dan baju tradisional lainnya dalam pelaksanaan Upacara HUT RI ke 73.
Hal berbeda lainnya dalam pelaksanaan Upacara kali ini adalah lagu Indonesia Raya.
Penggunaan lagu Indonesia Raya untuk 3 stanza pun diperdengarkan untuk pertama kalinya pada upacara kali ini.
Dari pantauan Mandar News para Siswa yang mengikuti kegiatan Upacara mengaku senang karena mereka bisa menampilkan pakaian khas daerahnya.
Menurut salah seorang siswa yang tidak mau disebut namanya, saking antusiasnya kawan-kawannya terhadap pelaksanaan upacara kali ini, mereka rela antrian di salon sejak subuh buta agar bisa tampil cantik di hari kemerdekaan.
Berbeda dengan siswa lainnya, Nurqamariah malah selain mendandani diri sendiri untuk upacara, ia juga sejak usai salat Subuh meluncur ke rumah jabatan Wakil Bupati Kabupaten Majene, karena harus mendandani istri Wakil Bupati. Dengan dibantu seorang kawannya siswa kelas XII jurusan Tata Kecantikan itu dengan penuh percaya diri merias ibu Wakil Bupati.
“Nur memang sudah beberapa kali merias ibu Wakil Bupati Majene dalam beberapa moment ” kata Ibu Nur Hidayah, salah seorang Guru Tata Kecantikan di SMK Negeri 1 Majene.
Nur Hidayah menambahkan, pada saat hari jadi Kab.Majene, dua hari yang lalu Nurqamariah juga merias ibu Wakil Bupati Kota Baru, dari Kalimantan Selatan yang diundang menghadiri hari Jadi Majene.
“Saya senang menyambut hari kemerdekaan dengan mengenakan baju adat . Saya juga terharu karena mendapat kesempatan mendandani ibu wakil Bupati Majene dan Ibu wakil Bupati dari Kota Baru. Dan terharu juga untuk pertamakalinya HUT negara kita, kami mengenakan baju adat,” kata Nurqamariah.
Ada banyak kreatifitas dan keunikan yang ditampilkan warga negara dalam menyambut hari kemerdekaan. Dan yang paling penting dari semua itu adalah wujud kecintaan kita seperti apa dalam mengisi kemerdekaan. Merdeka.(zukhrinab)