“Indikator tes bakat skolastik yang diukur antara lain berupa kemampuan verbal, kemampuan kuantitatif/numerik, kemampuan logika/penalaran, dan kepribadian, serta tes akademik yang meliputi bidang studi: Matematika, IPA (Fisika dan Biologi), Bahasa Inggris, Pendidikan Agama Islam, dan Bahasa Arab,” ucap A Umar.
Ada dua jalur untuk ikut SNPDB Madrasah, tambahnya, yaitu jalur tes dan jalur prestasi. Untuk peserta jalur pertama, akan mengikuti tes berbasis Computer Based Asested pada 22-23 Februari 2020.
“Khusus untuk pilihan MAN PK, selain CBT akan dilakukan juga tes wawancara pada 22-24 Februari 2020,” tutur A Umar.
Pilihan kedua, dibeberkan A Umar, adalah jalur prestasi, yaitu seleksi melalui non-tes dengan kuota maksimal 10%.
“Jalur ini dikhususkan bagi siswa terbaik lulusan MTs/SMP yang memiliki prestasi peraih medali emas/juara 1 di bidang sains pada ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN), Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat Nasional, OPSI (Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia) tingkat Nasional, MYRES tingkat nasional, Lomba Penelitian/Karya Ilmiah yang diselenggarakan oleh Pemerintah (Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, LIPI, dan Kementerian Ristek Dikti), serta penghargaan dari luar negeri yang merupakan lanjutan dari OSN seperti IMO, IBO, IPhO, IChO, IOI, IGeO, IESO, IAO, IOAA, IEO, IEYI, dan ASPC baik mendapatkan emas, perak, perunggu,” tukas A Umar.
Ia mengemukakan, hasil seleksi akan diumumkan pada 7 Maret 2020. Peserta yang dinyatakan lulus akan mendaftar ulang pada 16-23 Maret dan mulai masuk asrama pada 11 Juli 2020. (rilis Kemenag)
Editor: Ilma Amelia