Suasana coffe morning sekaligus sosialisasi oleh KPU Polman
Polewali, mandarnews.com – Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 tinggal 46 hari lagi. Untuk memaksimalkan penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Polewali Mandar menggelar sosialisasi bertajuk “Sosialisasi Pendidikan Pemilih Masyarakat Umum Basis Warga Net Pemilu Tahun 2019”, Sabtu (2/3/2019).
Sosialisasi ini dikemas dalam kegiatan Coffee Morning bersama jurnalis yang diselenggarakan di Cafe Batistuta Kelurahan Manding Kecamatan Polewali.
Komisioner KPU Polewali Mandar Divisi Hukum dan Pengawasan Andi Rannu bertindak selaku moderator dalam sosialisasi yang menghadirkan Ketua KPU Polewali Mandar Rudianto, Komisioner KPU Polewali Mandar Divisi Sosialisasi, Partisipasi, dan Sumber Daya Manusia (SDM) Munawir Arifin, dan Komisioner KPU Polewali Mandar Divisi Teknis Nurjannah Waris ini.
Dalam kesempatan tersebut, Rudianto menyampaikan harapannya agar media dapat membantu KPU memerangi hoaks yang gencar menerpa lembaga penyelenggara Pemilu tersebut.
“Rekan-rekan media bisa menjadi tempat untuk klarifikasi oleh KPU guna melawan hoaks dengan memaparkan data dan fakta,” ujar Rudianto.
Ia menegaskan, KPU tidak memiliki celah untuk melakukan kecurangan sebab KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) selaku pihak penyelenggara Pemilu diawasi langsung oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
“Jika KPU melakukan pelanggaran maka sanksinya ada dua, yaitu pemecatan dan hukuman pidana. Jadi, selain dipecat, dipenjara juga,” kata Rudianto.
Untuk pencetakan surat suara, saat ini surat suara untuk Provinsi Sulawesi Barat belum dicetak. Rencananya, pencetakan akan dimulai di minggu kedua bulan ini.
“Sulbar menempati peringkat kedua untuk DPT paling sedikit di Indonesia, sedangkan aturan dari KPU pencetakan surat suara dimulai dari daerah yang paling banyak DPTnya,” sebut Rudianto.
Ia membeberkan, surat suara untuk Sulawesi Barat dicetak di Makassar dalam pengawalan ketat pihak kepolisian. Bahkan, KPU Polewali Mandar sendiri tidak bisa mengunjungi percetakan tanpa izin dari KPU Republik Indonesia.
Komisioner KPU Polewali Mandar Divisi Sosialisasi, Partisipasi, dan SDM Munawir Arifin menerangkan, saat ini KPU Polewali Mandar sedang melakukan tahapan perekrutan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
“KPU Polman tengah merekrut 8.603 orang anggota KPPS di 16 kecamatan untuk 1.229 TPS. Pengumuman pendaftarannya mulai dibuka dari tanggal 28 Februari kemarin hingga tanggal 5 Maret, dan bisa memasukkan berkas mulai tanggal 6 hingga tanggal 12 Maret mendatang,” tukas Munawir Arifin.
Ia juga berharap informasi yang berkaitan dengan KPU Polewali Mandar tidak keluar tanpa konfirmasi. Munawir mengaku pihaknya siap melayani jurnalis soal pemberitaan.
Mengenai partisipasi pemilih di Polewali Mandar yang cenderung tidak memenuhi target, ia optimis di Pemilu 2019 mendatang target nasional untuk partisipasi pemilih sebesar 77,5% dapat tercapai.
“Untuk itu, kita selalu menghimbau kepada para caleg yang sangat berkepentingan di Pemilu untuk turun bersosialisasi di masyarakat karena suara masyarakat kan untuk para caleg juga,” tukas Munawir Arifin.
Sedangkan Komisioner KPU Polewali Mandar Divisi Teknis Nurjannah Waris mengungkapkan, KPU Polewali Mandar akan melaksanakan beberapa bimbingan teknis (bimtek) dan simulasi.
“Kita akan menyelenggarakan bimtek berjenjang, mulai dari PPK, PPS, dan KPPS tentang rekapitulasi suara,” tutur mantan Ketua PPK Polewali ini.
Selain itu, pihaknya juga akan menggandeng Bawaslu dalam hal ini Pengawas TPS untuk melakukan simulasi mengenai pemungutan dan penghitungan suara.
Tujuannya, agar KPU dan Bawaslu Polewali Mandar sepaham dalam tata cara pemungutan dan penghitungan suara sebagai proses penting dalam Pemilu 2019.
Reporter : Ilma Amelia