Majene, mandarnews.com – Kegiatan wisuda dimulai saat rombongan Ketua STAI DDI, KOPERTAIS Wil.VIII, Asisten 1 Bidang Pemerintahan Pemjab Majene, PB DDI, PD DDI memasuki ruang Wisuda. Lalu dilanjutkan dgn menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan ayat suci Al Quran.
Ketua panitia Dra. Marjanah, MPd dalam laporannya mengatakan, kegiatan wisuda kali ini lain dari biasanya karena dirangkaikan dengan kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Peserta wisuda terdiri dari 3 angkatan : 2011, 2012, dan 2013, dari dua Program Studi di STAI DDI Majene.
Wisuda ini dilaksanakan di Gedung Assalamalewuang Mandar Majene, Selasa (19/12). Pembukaan rapat senat luar biasa dilakukan oleh ketua STAI DDI Majene yang ditandai dengan ketukan palu sebanyak 3 kali yang disusul dengan pengukuhan wisudawan wisadawati STAI DDI Majene.
Dalam sambutannya, ketua STAI DDI Majene , DR.Baharuddin,M.Ag, mengharapkan para sarjana baru yang diwisuda dapat meneladani prilaku Rasulullah SAW dan diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.
“Apa yang ditelorkan oleh STAI DDI Majene kali ini merupakan modal besar, karena merekalah perpanjangan tangan KH.Abdurrahman Ambo Dalle, pendiri DDI dalam menyampaikan dakwah dalam rangka membentuk masyarakat yang berIslam,” kata DR. Baharuddin.
Dari sambutan ketua STAI diperoleh informasi jumlah wisudawan STA DDI Majene kali ini yakni 104 wisudawan dari program studi S.1 PAI dan 16 orang wisudawan dari program studi S.1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Diakhir sambutannya, DR. Baharuddin berharap agar alumni kelak bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi masyarakat.
Sementara itu, perwakilan dari KOPERTAIS mengatakan, wisuda itu memiliki nilai-nilai yang sakral karena merupakan batas akhir dari satu tahap pendidikan. Tinggal bagaimana selanjutnya memanfaatkan bekal ilmu yang sudah diperoleh .
Harapan Kopertais kepada STAI agar perguruan tinggi (PT) swasta memperhatikan 8 standar mutu pendidikan. Mulai dari standar proses, Standar Isi, Standar Penilaian, dls.
Untuk memasarkan PT agar diminati oleh pasar PT sebaiknya mengembangkan jurusan-jurusan yang dibutuhkan masyarakat, dan jangan lupa untuk tetap bekerja sama dg PT lain.
Selain itu, PT juga diharapkan membuat program-program unggulan yang bisa membangun nilai lebih, misalnya itu bisa dgn cara memberikan tugas akhir kepada Mahasiswa untuk berdakwah atau menghapal Al Quran sebelum selesai di PT. Sehingga dengan sendirinya alumni akan memiliki kemampuan berdakwah sekaligus hafal Qur’an.
Ketua PB IDI memulai sambutannya sekaligus Hikmah maulid dg kisah tentang Abu Nawas yang disuruh ceramah oleh Raja. Untuk menjebak Abu Nawas yang meskipun cerdas tapi tidak tahu berceramah.
Tapi yang namanya Abu Nawas tidak gentar dan berdiri di podium. Setelah mengucapkan salam Abu Nawas bertanya pada hadirin apakah hadirin tahu bahwa dirinya yang akan ceramah hari itu. Hadirin menjawab bahwa mereka sudah tahu. Abu Nawas akhirnya menutup ceramah dengan mengatakan bahwa tidak ada gunanya ia berceramah karena semua hadirin sudah tahu.
Wisudawan wisudawati STAI DDI dan undangan yang hadir spontan tertawa.
Usai membuka kisah Abu Nawas, ketua PB DDI lalu menyampaikan informasi bahwa STAI DDI akhirnya resmi berbadan hukum sendiri dan diakui sebagai lembaga pendidikan resmi yang diakui negara.
“Jadi lambang resmi DDI yang digunakan oleh beberapa lembaga pendidikan yang selama ini bukan bentukan langsung dari DDI harus mengikuti aturan yang berlaku di DDI,” katanya.
Kepada alumni DDI, PB DDI berharap agar mereka yang alumni bisa bekerja dan selalu mengedepankan moral dan akhlak. Agar jika kita tidak ada kita dirindukan.(zukhrinab)