Skip to content
16/07/2025
  • facebook
  • twitter
  • instagram.com
  • youtube
  • whatsapp
MANDARNEWS.COM

MANDARNEWS.COM

Mengedepankan Nalar Dengan Akal & Realitas

pasang iklanmu di sini
Primary Menu
  • HOME
  • sulbar
  • Lintas Daerah
  • Edukasi + Sains
  • Teknologi
  • Sport
  • Health
  • Life Style
  • advertorial
  • International
  • Sahabat MN
Live
  • Home
  • News
  • Sosial Ekobis
  • STEVEN G. TUNAS: FUND MANAGER ABC DAN MIMPI MEMBANGUN KOMUNITAS TRADER YANG PROFIT KONSISTEN
  • Sosial Ekobis

STEVEN G. TUNAS: FUND MANAGER ABC DAN MIMPI MEMBANGUN KOMUNITAS TRADER YANG PROFIT KONSISTEN

Mandar News 26/05/2025

Share this:

  • Twitter
  • Facebook
  • Telegram
  • WhatsApp
public

Saat berbincang dengan Steven G. Tunas, ada satu hal yang langsung terasa: kesederhanaan yang jujur. Tidak banyak jargon rumit, tidak ada pamer angka fantastis. Yang ada hanyalah kisah puluhan tahun di dunia pasar finansial yang dipenuhi jatuh bangun, keputusan besar, dan panggilan hati untuk berbagi.
Siapa sangka, pria yang dulu lulus dari jurusan Perikanan dan Kelautan di IPB ini akan menjadi fund manager untuk ABC Group dan salah satu mentor scalping trading di Indonesia.

Dari Laut ke Lantai Bursa

Perjalanan Steven dimulai ketika ia mengikuti kelas pasar modal di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Berjangka. Dari sanalah ia melangkah pertama kali menjadi junior analis, lalu wakil perantara pedagang efek.

“Waktu itu saya disuruh nulis analisa market, sambil belajar terjemahkan dari bahasa Inggris. Itu yang pertama kali membuka mata saya soal dunia trading,” kenangnya.

Ia kemudian naik menjadi manajer di perusahaan pialang berjangka. Di sana, ia menyaksikan langsung bagaimana nasabah bertransaksi: dari investor long-term sampai scalper harian. Ia juga menangani sisi operasional, komplain nasabah, compliance, sampai dealing room.

Ditawari Jadi Fund Manager Karena Pelayanan

Tahun 2009 jadi titik penting. Salah satu nasabah besarnya yang juga pemilik ABC Group meminta Steven mengelola dana investasinya. Bukan karena janji untung, tapi karena pelayanan yang tulus dan konsisten yang Steven berikan di sekuritas sebelumnya.

Selama 16 tahun terakhir, Steven mengelola dana perusahaan untuk investasi saham, obligasi, emas, dan mata uang. Di sela itu, ia juga rutin diminta untuk berbagi ilmu dari keluarga pemilik perusahaan, kenalan nasabah, hingga teman-teman komunitas. Apalagi sejak pandemi COVID-19, permintaan untuk belajar trading melonjak drastis.

Jago Scalping: Bukan Kelas, Tapi Komunitas

Steven akhirnya mendirikan Jago Scalping, bukan sekadar sebagai pelatihan, tapi komunitas trader pemula untuk belajar cara profit harian dengan risiko minimal. Ia menyadari, tantangan terbesar bukan soal teknikal, tapi soal mentalitas:

“Banyak orang ingin cepat kaya. Modal kecil, untung besar. Tapi tidak siap belajar. Tidak siap rugi.”

Menurutnya, literasi keuangan jadi PR besar. Banyak trader pemula masuk tanpa pemahaman dasar, hanya ikut-ikutan. Padahal, menjadi trader bukan hanya soal beli-jual, tapi seperti menjadi pilot atau dokter spesialis; butuh jam terbang dan tanggung jawab.

Dari Tragedi 9/11 Sampai COVID-19: Pelajaran Terbesar

Pengalaman Steven tidak hanya dari buku. Ia merasakan langsung hancurnya pasar saat tragedi 9/11 tahun 2001. Ia baru saja memberi rekomendasi transaksi saham nikel dan seng, tapi sehari kemudian… semua nasabahnya margin call. Rugi total.

Tahun 2008 ia kembali dihantam krisis global membuat sektor saham rontok. Tahun 2020? COVID-19 membuat harga minyak anjlok dan saham kembali babak belur.

“Titik terendah saya selalu datang dari posisi menginap. Karena itu saya simpulkan: scalping adalah strategi paling aman.”

Scalping artinya tidak menyimpan posisi lewat malam. Tidak ada risiko gap down saat tidur. Tidak ada kejutan saat tanggal merah. Dan yang terpenting, profit bisa diraih tiap hari.

Bukan Cuma Analisis, Tapi Sistem Bertahan

Di Jago Scalping, Steven tidak hanya mengajarkan cara analisis. Ia mengajarkan risk management yang nyata: apa yang harus dilakukan saat rugi? Bagaimana cara mencegah MC (margin call)?

“Orang bisa dapat untung. Tapi saat rugi, mereka bingung. Di situlah pentingnya risk management,” ujarnya.

Dengan dua hal saja: risk management dan money management, MC bisa dihindari. Jika ditambah dengan analisis yang tajam, potensi profit makin besar.

Steven menyusun kurikulum Jago Scalping berdasarkan pengalaman 20 tahun lebih. Mulai dari:

Fundamental Market Analysis

Sentiment Analysis

Technical Analysis

Dan setelah kelas, mentoring diberikan seumur hidup lewat grup komunitas. Dari anak SMA, ibu rumah tangga, hingga PNS, semua bisa belajar.

Visi: Trading Sebagai Sarana Edukasi Nasional

Steven tidak ingin trading hanya jadi alat cuan. Ia ingin menjadikannya jalan edukasi, agar generasi muda Indonesia tidak lagi terjebak investasi bodong atau broker ilegal.

“Trading bisa jadi bisnis. Tapi juga bisa jadi ruang edukasi. Kalau kita tidak belajar, uang kita akan terus disedot ke luar negeri lewat broker ilegal dan judi online.”

Lewat Jago Scalping, Steven berharap:

Setiap member bisa profit konsisten.

Komunitasnya jadi tempat tumbuh, bukan hanya cari untung.

Masyarakat Indonesia makin melek investasi.

Trading bukan tentang menang terus. Tapi tentang bertahan saat kalah. Dan dari situ, Steven percaya: yang paling penting bukan analisis teknikal paling canggih, tapi kemauan belajar, ketekunan, dan keberanian untuk mengelola risiko.

Karena pada akhirnya, seperti Steven bilang:

“Profit itu hasil. Tapi mental, itu fondasi. Tanpa fondasi yang kuat, semua hasil akan runtuh saat badai pertama datang.”

Mandar News

See author's posts

Like this:

Like Loading...

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Continue Reading

Previous: Harga Ethereum Melonjak Tinggi, Mampukah Menyaingi Bitcoin?
Next: ASEAN Economic Forum Gelar Diskusi Roundtable: Menyatukan Visi Kawasan Melalui Cloud dan DEFA

Related Stories

public
  • Sosial Ekobis

ASRI Hadirkan K Mall at Menara Jakarta – Simbol Kehidupan Baru di Kemayoran

Mandar News 16/07/2025
public
  • Sosial Ekobis

ASEAN Sparks: Catalyse Mengundang Startup Energi & Iklim yang Siap Tumbuh Pesat di Asia Tenggara

Mandar News 16/07/2025
public
  • Sosial Ekobis

Kaya Raya atau Gila? Ini Dia Nasib Keluarga yang Jual Semua Asetnya Demi Bitcoin

Mandar News 16/07/2025
Rumah Snack Homemade
Pengganti Iklan Kosong
IKLAN
IKLAN

OBITUARI

Dinas Perumahan Rakyat Mateng

Awo (50) Bangkit (59) Bawaslu Majene (51) Berita Majene (49) Berita Mamasa (68) Berita Mandar (83) Bupati Majene (40) corona (76) covid 19 (247) DPRD Majene (40) gempa sulbar (48) Indonesia (56) Kebakaran (42) Kodim 1401 majene (96) KPU Majene (103) KPU Mamasa (45) KSP (260) lawan Covid-19 (93) Longsor (43) Mahasiswa (38) majene (1320) Malunda (46) mamasa (447) mamuju (250) mandar (223) Mari Vaksin (61) Moeldoko (79) pemilu (42) Pemilu 2019 (71) Pemilu 2024 (46) pemkab majene (114) pemprov sulbar (62) polda sulbar (130) polewali mandar (50) polman (260) polres majene (365) polres mamasa (62) Presiden (40) Sendana (54) Sosialisasi (48) sulawesi barat (87) sulbar (1340) TMMD (54) Unsulbar (56) Vaksin (41)

  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • facebook
  • twitter
  • instagram.com
  • youtube
  • whatsapp
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.
 

Loading Comments...
 

    %d