
Logo Kemenkeu. Sumber foto: kemenkeu.go.id
Jakarta – Dampak negatif virus corona diperkirakan membuat pertumbuhan ekonomi Tiongkok terganggu antara 1,2-1,8 persen.
Efek negatif ini juga akan menekan perekonomian Indonesia, mengingat Tiongkok merupakan mitra ekonomi yang besar.
Imbasnya, terjadi penurunan kinerja sektor pariwisata, perdagangan internasional, dan aliran investasi.
Oleh karena itu, pemerintah berkoordinasi untuk menangkal efek virus corona menginfeksi atau melemahkan perekonomian Indonesia.
Hal ini disampaikan dalam konferensi pers bersama dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Pariwisata, dan Kantor Staf Kepresidenan (KSP) di KSP, Kamis (13/02/2020).
“Pertama, pemerintah mendirikan pusat informasi (posko) di KSP terkait perkembangan terkini virus corona agar tidak perlu mengonfirmasi tiap Kementerian/Lembaga (K/L),” ujar Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.
Sedangkan Arif Baharudin selaku Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan langkah antisipasi, antara lain mempercepat belanja K/L terutama bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), mendukung pembangunan destinasi wisata, mempercepat belanja padat karya, dan meningkatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR), baik dari penerima, plafon, maupun kredit tanpa agunan.
“Langkah antisipasi, kita berusaha menjaga konsumsi masyarakat. Pertama kita cepat-cepat realisasi belanja Kementerian/Lembaga (K/L), terutama untuk belanja bantuan sosial seperti PKH dan kesehatan, serta belanja non operasional. Kita juga bisa menghidupkan destinasi wisata yang ada. Kementerian Keuangan support menyiapkan kebijakan fiskal dan non fiskal untuk menstimulasi sektor pariwisata. Ketiga, kita mendorong dan mempercepat belanja padat karya untuk kegiatan produktif yang menyerap banyak tenaga kerja, terutama belanja infrastruktur di pusat dan daerah. Lainnya, yaitu mempercepat penajaman program Kredit Usaha Rakyat (KUR), termasuk perluasan sasaran. Misalnya, penerima KUR dari 6 juta menjadi 10 juta, plafon dinaikkan, serta kredit tanpa agunan juga dinaikkan,” kata Arif.