
Selain itu, Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Direktur Jenderal Bea Cukai, Syarif Hidayat menyebutkan, antisipasi virus corona di perbatasan seperti di Malaysia, Singapura untuk urusan ekspor-impor sudah berkoordinasi dengan instansi terkait.
“Begitu pula koordinasi dengan Angkasa Pura, baik di laut maupun udara, aparat penegak hukum, dan lain-lain terhadap barang-barang yang masuk,” ucap Syarif.
Ia menjelaskan, sesuai aturan Kementerian Perdagangan, pelarangan hanya terhadap hewan hidup yang berasal dari Tiongkok dan yang transit ke Tiongkok yang dilarang masuk ke Indonesia. Untuk barang-barang lain tidak ada.
Sementara Raden Kurleni Ukar atau Nike, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menuturkan, sektor pariwista adalah yang paling terdampak.
“Oleh karena itu, Kemenparekraf berkoordinasi dengan maskapai dan Kementerian Keuangan untuk memberi paket insentif yang tepat,” tukas Nike.
Selain itu, lanjutnya, Kemenparekraf juga mengimbau kepada seluruh Kementerian/Lembaga untuk melakukan perjalanan dinas di destinasi-destinasi wisata dan meminta media menggencarkan promosi destinasi dalam negeri.
“Untuk mengatasi potential loss, kami mencari strategi membuka pasar-pasar wisata baru. Pak Menteri sudah berkoordinasi dengan maskapai untuk membuka peluang mengisi slot China (Tiongkok) yang ditutup. Kami terus berkoordinasi strategi, insentifnya seperti apakah perlu diskon,” tutup Nike. (rilis Kemenkeu)
Editor: Ilma Amelia