
Sekjen Kemendagri, Hadi Prabowo
Bandung – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Hadi Prabowo meminta permasalahan stunting menjadi perhatian bersama, termasuk Pemerintah Daerah.
Hal itu disampaikan Hadi dalam Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan (Rakortekrenbang) Regional II Tahun 2020 di Kota Bandung, Selasa (10/03/2020).
“Faktanya, di 2018 nasional masih 30.8% atau 1 dari 3 balita menderita stunting, 9 juta dari jumlah penduduk. Untuk itulah kami harapkan ini juga menjadi perhatian kita bersama,” ujar Hadi.
Ia menjelaskan, stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama.
“Hal ini terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun,” kata Hadi.
Stunting, lanjutnya, disebabkan oleh dua masalah utama kaitannya dengan permasalahan asupan gizi, yaitu ketahanan pangan dan lingkungan sosial, kemudian dari non kesehatan kaitannya dengan lingkungan kesehatan itu sendiri maupun lingkungan pemukiman.
“Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting sebagai upaya agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal,” sebut Hadi.
Ia menerangkan, hal ini sejalan dengan visi pemerintah dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul yang ditunjang dari sisi pendidikan dan kesehatan, termasuk pengentasan stunting.
Editor: Ilma Amelia